Ahad 05 Aug 2018 18:59 WIB

Jokowi Tunggu Petuah Megawati untuk Deklarasi

Sekjen PDIP menyebut akan ada pengikatan resmi sebelum Jokowi umumkan cawapres

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka pendaftaran bagi calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres) sejak Sabtu (4/8). Meski begitu, hingga Ahad (5/8) belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftarkan diri ke markas KPU yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hampir pasti akan mencalonkan kembali masih menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan nama yang akan mendampinginya sebagai cawapres. Padahal, sembilan partai yang mengusungnya sudah berkali-kali melakukan pertemuan.

"Nunggu, nanti tanya ke Bu Mega," kata Jokowi kepada para wartawan setelah menghadiri pembekalan calon anggota legistlatif (caleg) PDIP di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Ahad (5/8).

Meski datang ke acara partai yang identik dengan warna merah itu, Presiden santai mengenakan batik bercorak wayan, lengkap dengan celana hitam dan sepatu pantopelnya. Ia seolah tak harus memaksakan diri untuk bergabung dalam keseragaman pakaian para caleg PDIP.

Di samping Jokowi, Menko PMK Puan Maharani, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri beserta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto ikut mendampingi. Namun, ketika Jokowi menyuruh para wartawan bertanya ke Mega, putri Presiden Pertama Indonesia itu hanya tersenyum, lantas pergi meninggalkan kerumunan bersama Jokowi dan Puan.

Presiden saat ini memang tengah menggodok nama-nama cawapres yang telah masuk ke dalam kantungnya. Banyak nama ia pertimbangkan. Adanya pertemuan antara PKB dengan para kiai Nadhaltul Ulama (NU) pada Sabtu (4/8), menghasilkan nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PKB, sebagai pasangan pejawat Jokowi. Ia menilai, pertemuan itu adalah langkah yang baik. 

"Ya baik sekali. Rekomendasi itu baik," kata dia, meski tak mengatakan akan memilih Cak Imin sebagai pasangannya. 

Namun, Jokowi terlihat nyaman dengan dukungan sembilan partai yang diberikan padanya. PDIP, PKB, PPP, PSI, PKPI, Nasdem, Golkar, Perindo, dan Hanura, telah menyatakan akan mendukung Jokowi melanjutkan dua periode.

Jumlah itu jelas lebih besar daripada dukungan yang diterimanya pada Pemilu 2014. Pada 2014, hanya enam partai yang terdiri dari PDIP, PKB, PKPI, Nasdem, dan Hanura, yang mendukung Jokowi. Namun, perlahan tapi pasti partai lainnya ikut merapat.

Di lokasi yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berseloroh Jokowi akan berbincang dengan Megawati untuk menjawab pertanyaan wartawan. "Setelah acara ini Ibu Mega bersama dengan Jokowi pergi berdua satu mobil, untuk mencari jawaban dari pertanyaan teman-teman wartawan tadi," kata dia ketika berada dalam satu mobil dengan Jokowi.

Menurut Hasto, sembilan partai pendukung sudah bulat. Namun, pengikatan koalisi hitam di atas putih tetap akan dilakukan sebelum Jokowi mengumumkan nama yang akan mendampingi sebagai cawapres.

"Seluruh ketum partai politik akan bertemu, para sekjen mendampingi. Kami sudah menyiapkan konsepsi terkait dengan dukungan kepada Jokowi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement