REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kegiatan Mudzakarah Seribu Ulama dan Kongres Majelis Mujahidin Indonesia ke-V dilaksanakan di Kota Tasikmalaya pada Ahad, (5/8). Hingga kini, polisi memastikan kegiatan tersebut berlangsung tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti.
Kapolresta Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf menyebut kegiatan pengamanan dilangsungkan selama tiga hari sesuai agenda hingga 7 Agustus 2018. Guna mengantisipasi gangguan keamanan, Polresta Tasikmalaya Kota mendatangkan bantuan dari Polres sekitar seperti dari Ciamis, Banjar dan Kabupaten Tasik.
"Bersama Polres terdekat sekitar saling membantu dalam rangka mengamankan kegiatan ini, bersama-sama sinergi dengan TNI juga Polda. Kegiatan ini sifatnya nasional dari seluruh Indonesia jadi ada atensi supaya berjalan lancar," katanya pada wartawan di lokasi.
Bahkan kepolisian juga menjalin kerjasama pengamanan dengan panitia kegiatan. Sebab, sejumlah organisasi Muslim yang hadir mempunyai anggota untuk ditugaskan pada bagian keamanan.
"Pengamanan gabungan bersama dengan panitia sesuai kewenangan masing-masing," ujarnya.
Berdasarkan pantauannya, belum ada ancaman keamanan yang menonjol. Menurutnya, kendala hanya ditemukan pada para peserta dari luar Tasikmalaya yang kesulitan menemukan lokasi acara di Gedung Aisyah jalan IR Juanda. Pihak Kepolisian mengantisipasinya dengan menempatkan personel di titik-titik strategis untuk mengarahkan peserta acara.
"Kendaraan dan masyarakat banyak datang, jadi perlu antisipasi kemacetan di sekitar lokasi dan masyarakat dari luar (Tasik) yang datang ke sini kami patroli. Kami bantu mobilisasi kendaraan untuk mengarahkan ke lokasi," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
