Kamis 02 Aug 2018 22:20 WIB

Politikus PDIP: Koalisi Prabowo Sudah Serius

Politikus PDIP menilai koalisi pendukung Prabowo sulit untuk tercerai berai.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Hendrawan Supratikno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hendrawan Supratikno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menilai, koalisi antara Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat sulit untuk tercerai berai. Sebab menurutnya, koalisi pendukung Prabowo Subianto itu sudah serius menentukan arah politik.

Salah satu bukti keseriusan itu, ujar Hendrawan, koalisi Prabowo sudah sampai pada titik penjabaran antarsekjen parpol koalisi. "Koalisi Prabowo sudah sampai penjabaran ke hal yang detail (antar-sekjen), jadi mereka sudah serius," ungkap Hendrawan kepada Republika.co.id, Kamis (2/8).

Oleh karena itu, menurutnya, PKS tidak mungkin hengkang dari koalisi Prabowo. Hal tersebut diungkapkan menanggapi perihal pernyataan PKS yang memilih akan abstain dalam Pilpres 2019 apabila sembilan kader partainya tidak ada satupun yang dirangkul Prabowo sebagai cawapres.

Hendrawan mengatakan agar tidak berandai-andai dan tidak berspekulasi lebih jauh. Sebagai pihak lawan, Hendrawan enggan berkomentar banyak. "Kita cermati saja perkembangannya, jangan berspekulasi yang enggak-enggak," katanya.

Baca juga: PKS Pertimbangkan Opsi Abstain di Pilpres 2019

Seperti diketahui, Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyuddin mengatakan partainya mempertimbangkan opsi abstain dalam Pemilu Presiden 2019. PKS akan menempuh opsi itu kalau koalisi partai politik pengusung Prabowo Subianto tidak memilih kader PKS sebagai calon wakil presiden.

"Itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinan," katanya di Jakarta, Rabu (1/8).

Suhud memastikan keputusan PKS abstain atau tidak bergantung pada pembahasan DPP PKS dan Majelis Syuro PKS. Menurutnya, PKS masih menunggu keputusan Prabowo menentukan cawapresnya karena bisa saja nama yang diambil di luar sembilan nama yang diajukan PKS.

Ketika nama lain yang keluar, pihaknya akan membawa kembali ke DPP PKS dan Majelis Syuro PKS. Apakah itu diterima atau tidak itu bergantung pada pembahasan. "Posisi kami menunggu apa keputusan Prabowo, mungkin koalisi bisa tetap berjalan jika tidak, ya, mungkin ada pembicaraan," ujarnya.

Suhud tidak setuju apabila dikatakan pembahasan nama cawapres di koalisi Prabowo berhenti atau mentok. Sebab, saat ini belum ada kesamaan sikap dan pandangan serta masih dalam pembahasan.

Baca juga: Ini Beda Salim Segaf, AHY dan UAS Menurut Politikus Gerindra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement