REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menuturkan peluang Ustaz Abdul Somad menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto tergantung pada kesepakatan pimpinan partai koalisi. Menurut dia, koalisi tersebut kemungkinan akan menemukan kesepakatan sampai lima hari ke depan.
"UAS kan sekarang sudah di-endorse oleh PAN ke koalisi. Nah, peluang UAS tergantung pada hasil kesepakatan pimpinan partai koalisi. Semoga dalam lima hari ke depan ada kesepakatan," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (2/8).
Andre mengakui, Somad merupakan salah satu tokoh yang diusulkan menjadi cawapres Prabowo melalui forum ijtima ulama. Gerindra menghargai dan menghormati keputusan forum tersebut.
Gerindra memandang Somad sebagai ulama yang banyak digandrungi umat Islam dan tak sedikit orang yang hijrah karena dakwahnya. Keilmuan agama Somad, papar Andre, tentu tak perlu diragukan lagi.
Apalagi begitu banyak masyarakat dari berbagai latar belakang yang ingin hadir ke majelisnya. Khususnya bagaimana Somad memberikan hidayah ke banyak orang sehingga banyak yang hijrah menjadi jauh lebih baik.
"Itu juga kami baca. Kami mengagumi UAS sebagai dai, sebagai pendakwah, sebagai ulama," kata dia.
Karena itu, Andre menuturkan, Prabowo ingin bertemu dengan Somad untuk mengetahui pemikirannya terhadap kebangsaan. Namun Gerindra dan pihak Somad belum dapat mengatur waktu yang tepat untuk mengadakan pertemuan.
Keduanya pun masih sibuk. "Waktunya belum ditentukan, lagi diusahakan," katanya.
Pekan lalu, Forum Ijtima' GNPF Ulama sepakat mendukung Prabowo sebagai capres 2019. Sedangkan cawapres, forum tersebut merekomendasikan Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad. Namun nama terakhir menolak maju ke Pilpres dan lebih memilih berdakwah.