Kamis 02 Aug 2018 12:16 WIB

JK: Kemacetan Jakarta adalah Kemajuan tanpa Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur yang lambat mengakibatkan kemacetan.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, Jakarta merupakan salah satu kota yang mengalami kelambatan pembangunan infrastruktur. Kelambatan itu mengakibatkan masih terjadi kemacetan.

"Negara kita termasuk yang pembangunan infrastrukturnya mengalami kelambatan, salah satu cirinya di Jakarta macet terus. Kemacetan itu adalah kemajuan, tetapi tidak dilengkapi dengan infrastruktur," kata JK saat membuka Lokakarya Pembangunan Infrastruktur melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (2/8).

Wapres menambahkan pembangunan infrastruktur di daerah tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan perlu bekerja sama dengan badan usaha swasta. Oleh karena itu KPBU menjadi salah satu cara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di suatu daerah.

"Itu semua menjadi gabungan dari kemampuan swasta kalau bekerja sama dengan Pemerintah, untuk membangun infrastruktur. Pemerintah sebenarnya sudah mempunyai konsep dan menyiapkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, namun bagaimana lingkupnya nanti lebih luas," jelasnya.

Terkait pembangunan infrastruktur,  Pemprov DKI Jakarta pernah menandatangani surat perjanjian kerja sama sister city dengan Moskow, Rusia pada 2006. Jakarta akan mengimplementasikan metode konstruksi mass rapit transit (MRT) dan light rail transit (LRT) dari Moskow. Sebaliknya, Moskow ingin menjalin kerja sama dalam bidang olahraga dengan Jakarta.

Saat ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tengah memimpin delegasi bertemu dengan Wali Kota Moskow. Dalam kunjungan ke Moskow pada 2-3 Agustus 2018, Sandiaga akan menjadi pembicara dalam forum bisnis Indonesia-Asia. Ia akan mencoba menarik investasi asing, terutama dari perusahaan-perusahaan Rusia, di bidang teknologi informasi.

"Saya ditugaskan oleh Pak Gubernur untuk memimpin delegasi bertemu dengan Wali Kota Moskow, juga dengan Pemerintah Rusia untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara Moskow dan Jakarta," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/7).

Menurut Sandiaga, kunjungan ini akan menitikberatkan kerja sama sister city yang sudah dirintis oleh pemerintah sebelumnya. Tahun lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga disebut sukses menampilkan budaya DKI di Rusia.

"Ujungnya kita ingin teknologi terbaik hadir di Jakarta dan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

[video] '2024 Jakarta Bebas Macet'

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement