Rabu 01 Aug 2018 16:00 WIB

Fahri: Ustaz Abdul Somad Jangkar Umat Islam

Popularitas Ustaz Abdul Somad bisa menciptakan histeria di kalangan pemilih.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memaparkan penjelasan usai memberikan laporan tambahan terkait dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memaparkan penjelasan usai memberikan laporan tambahan terkait dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan Ustaz Abdul Somad menjadi jangkar umat Islam yang paling kuat untuk mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden. Kekuatan itu lantaran popularitas Ustaz Abdul Somad bisa menciptakan histeria di kalangan pemilih.

“Histeria di pemilih Muslim khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Khususnya masyarakat melayu," katanya seusai menyerahkan bantuan pimpinan dan anggota DPR RI bagi korban gempa di Lombok Timur, Rabu (1/8).

Forum Ijtima’ Ulama yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa merekomendasikan ulama asal Riau itu menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Namun, kata dia, persoalan apakah Ustaz Abdul Somad mau menerima pinangan menjadi cawapres itu, terserah dirinya.

“Kalau dia menganggap harus menjadi jangkar itu, sanggup menjalankan amanah itu, ya silakan,” katanya.

photo
Ustaz Abdul Somad saat berceramah di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Senin (30/7). Dalam ceramahnya Ustaz Abdul Somad mengangkat tema Islam Rahmatan Lil Alamain Antara Multikulturalisme, Keislaman, dan Keindonesiaan.

Fahri mengembalikan lagi kepada kemampuan dari Ustaz Abdul Somad untuk menjadi cawapres. Ia menyebutkan sebenarnya yang ditawarkan untuk menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto itu ada sembilan orang.

"Dari sembilan itu memang ada jago-jagonya. Yang (popularitasnya) mendekati Ustaz Abdul Somad itu. Yang menciptakan histeria di bawah itu, namanya, Anies Matta," katanya.

Namun, Fahri Hamzah heran nama Anis Matta tidak dimasukkan dalam ijtima ulama. "Itu yang aneh, namanya tidak dimasukkan dalam ijtima ulama," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement