Selasa 31 Jul 2018 23:19 WIB

Bamsoet: Bencana Kelaparan di Maluku Harus Segera Ditangani

Ketua DPR meminta pertolongan dilakukan dengan lintas sektor

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polres Maluku Tengah dan Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Maluku memberikan bantuan pada warga suku Mausu Ane di Pedalaman Gunung Murkele, Desa Maneo, Seram Utara, Maluku yang belakangan ini didera kelaparan. Polisi memberikan bantuan berupa sembako dan obat-obatan Rabu (25/7) hingga Kamis (26/7).
Foto: dok. Biro Penmas Polri
Polres Maluku Tengah dan Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Maluku memberikan bantuan pada warga suku Mausu Ane di Pedalaman Gunung Murkele, Desa Maneo, Seram Utara, Maluku yang belakangan ini didera kelaparan. Polisi memberikan bantuan berupa sembako dan obat-obatan Rabu (25/7) hingga Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mendorong Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Pemda Maluku untuk segera menangani hingga tuntas bencana kelaparan yang mengancam 170 Jiwa warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Mause Ane, di Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah, Maluku.

Ketua DPR sangat prihatin karena kesulitan memperoleh bahan makanan yang dialami komunitas Suku Mause Ane itu telah menelan korban jiwa. Hingga Ahad (29/7) dini hari, sudah empat warga dari suku itu yang diketahui meninggal karena kelaparan, dan juga karena menderita sakit.

"Untuk memperkecil potensi jumlah korban, sebuah aksi lintas sektor untuk menolong komunitas itu harus segera digelar," pinta Bamsoet dalam siaran persnya, Selasa (31/7).

Baca: 3 Warga Tewas Kelaparan di Maluku, Tanggung Jawab Siapa?

Sebab, kata Bamsoet, masih ada puluhan warga suku Mause Ane yang belum diketahui keberadaannya karena terbiasa hidup berpindah-pindah atau nomaden dan sulit dijangkau.  Mereka harus dicari dan didekati agar mau bersikap terbuka menerima upaya pertolongan dari pemerintah.

Kemudian, agar bisa berkomunikasi dengan mereka, upaya pencarian itu tidak cukup hanya mengandalkan TNI dan Polri, tetapi akan lebih efektif jika melibatkan para tokoh masyarakat atau pemuka adat setempat. "Apalagi, komunitas Suku Mause Ane diketahui tidak mengenal dan tidak memahami bahasa Indonesia," kata politikus Partai Golkar itu.

Baca: Kemensos Terjun ke Wilayah Terjadi Kelaparan di Maluku

Selain itu, aksi pertolongan cepat itu tidak hanya sebatas menyuplai bahan pangan, tetapi juga obat-obatan, klinik atau Puskesmas darurat hingga tempat penampungan sementara. Tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat diharapkan bisa segera berkomunikasi dengan warga Suku Mause Ane. Sebab, diperlukan pendekatan khusus agar warga suku Mause Ane mau bersikap terbuka dan kooperatif dengan komunitas lain di luar mereka

Bamsoet memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah maksimal mengupayakan pertolongan pertama bagi komunitas suku Mause Ane. Agar upaya pertolongan pertama itu bisa lebih efektif, Ketua DPR mendorong tim dari Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Pemda Maluku terjun langsung ke lokasi peristiwa.

'Bencana kelaparan yang dihadapi warga suku Mause Ane kali ini patut dijadikan momentum untuk melakukan pendekatan kepada mereka, sekaligus mengajak mereka keluar dari keterasingan," tutup Bamsoet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement