Selasa 31 Jul 2018 21:50 WIB

1.226 Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi

Gelombang evakuasi dilakukan selama tiga hari

Rep: Amri Amrullah / Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani oleh tim SAR gabungan pada Selasa (31/7).
Foto: Dok Basarnas Mataram
Proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani oleh tim SAR gabungan pada Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan berhasil mengevakuasi 1.226 pendaki Gunung Rinjani pascagempa bumi 6,4 skala richter yang mengguncang wilayah pulau Lombok dan sekitarnya. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho merinci data resmi dari balai TNGR. Disebutkan jumlah keseluruhan pengunjung yang berhasil dievakuasi sebanyak 1.226 orang yakni 696 orang warga negara asing (WNA) dan 530 orang warga negara Indonesia (WNI) selama sejak Ahad (29/7) hingga Selasa (31/7).

Selain itu, sebut dia, satu jenazah pendaki asal Makassar atas nama M. Ainul Taslim juga telah berhasil dievakuasi oleh Tim Evakuasi Gabungan. "Sebanyak 1.226 orang pengunjung berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat," ungkap Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/7) malam.

Gelombang pengevakuasian dilakukan selama 3 hari. Dimulai sejak Ahad (29/7) sebanyak 669 orang, dimana 507 orang WNA dan 162 orang WNI berhasil dievakuasi. Kemudian pada Senin (30/7) sebanyak 543 orang pengunjung yaitu 189 orang WNA dan 354 orang WNI dievakuasi Tim Evakuasi Gabungan.

"Semua menggunakan jalur darat," kata Sutopo.

photo
Proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani oleh tim SAR gabungan pada Selasa (31/7).

Selanjutnya pada Selasa (31/7) proses dilanjutkan dengan dievakuasinya 14 orang WNI dan satu jenasah pendaki asal Makassar. Korban diduga meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak saat gempabumi.

Sutopo menambahkan saat ini tiga helikopter milik BNPB, TNI AD dan PT AMNT disiapkan untuk evakuasi korban. Evakuasi yang berlangsung pada Selasa pagi (31/7), tiga orang WNI dievakuasi menggunakan helikopter karena korban masih trauma dengan guncangan gempa dan pertimbangan kondisi kesehatan.

"Helicopter berhasil evakuasi tiga orang dan mendarat di Sembalun pada pukul 09.39 WITA. Satu jenasah dievakuasi dengan helicopter dan mendarat di Lapangan Camat Sembalun pada pukul 11.25 WITA. Jenasah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram," jelas dia.

Sedangkan untuk 11 orang WNI yang dievakuasi melalui jalur darat, mereka dipandu oleh Tim Evakuasi Gabungan. "Saat ini mereka semuanya telah tiba di Posko Terpadu Sembalun dengan selamat," Sutopo menambahkan.

Sebanyak 244 orang Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BTNGR, TNI, Polri, Dalmas, Mapala, tenaga medis, SAR Unit, dan relawan telah mengevakuasi semua pengunjung dari kawasan TNGR. Menurut laporan dari BTNGR, saat ini kawasan TNGR telah kosong dari pengunjung dan sudah tidak pengunjung yang berada di kawasan TNGR. Hingga saat ini kawasan TNGR masih dinyatakan ditutup untuk pendakian dan wisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement