Selasa 31 Jul 2018 14:57 WIB

Bantuan Belum Merata, Ini Penjelasan BPBD NTB

Titik pengungsian yang menyebar dan kekuatan terbatas jadi penyebab.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) mengunjungi pengungsian korban gempa bumi di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan untuk perbaikan Rp 50 juta per rumah korban gempa yang mengalami kerusakan.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) mengunjungi pengungsian korban gempa bumi di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan untuk perbaikan Rp 50 juta per rumah korban gempa yang mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan sejumlah persoalan yang menjadi pekerjaan rumah dalam penanganan pascagempa. Kepala BPBD NTB Muhammad Rum mengatakan, pemerintah sejauh ini terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warga terdampak gempa, termasuk pemenuhan kebutuhan warga yang tinggal di posko pengungsian. Kata Rum, distribusi bantuan terus dilakukan pemerintah.

"Tapi ini kan titik pengungsinya menyebar dan jauh-jauh, sedangkan kekuatan kita terbatas," ujar Rum di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7).

Dia mencontohkan, soal cukup melimpahnya bantuan yang ada di Posko Sambelia, Lombok Timur, termasuk tersedianya dapur umum di sana. "Yang jadi pemerataan itu ialah bagaimana soal pemerataan bantuan. Jadi kemungkinan ada yang diberikan berulang dan ada yang tidak sama sekali," lanjutnya.

Ia mengapresiasi maraknya bantuan yang datang, baik dari pemerintah, perusahaan, hingga lembaga kemanusiaan. Namun, ia berharap adanya koordinasi agar bantuan yang datang bisa terdistribusi secara merata.

Rum menjelaskan, BPBD NTB terus mendistribusikan bantuan kebutuhan seperti makanan siap saji, air bersih, serta sarana MCK memadai. Sedangkan, soal kerusakan rumah warga masih dalam pendataan. Menurutnya, warga terdampak masih memerlukan tambahan tenda, alas, sarana air bersih yang masih terus diupayakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement