Selasa 31 Jul 2018 07:37 WIB

Jembatan Penyeberangan HI akan Dibongkar

Pembuatan ‘pelican crossing’ untuk menggantikan sementara JPO yang dibongkar

Rep: Rahma Sulistya/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Pejalan kaki melintas di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran HI di Jakarta, Selasa (24/7).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pejalan kaki melintas di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran HI di Jakarta, Selasa (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Bundaran HI, Jakarta Pusat, rencananya akan dilakukan dua hari ke depan. PT MRT Jakarta bersama dinas terkait pun telah menyusun rekayasa lalu lintas bagi para pengendara yang melintas di sekitarnya.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah mengatakan rencananya pembongkaran JPO Bundaran HI dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pembongkaran JPO di sisi barat yakni di Jalan MH Thamrin yang mengarah dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Monas dilakukan pada Senin (30/7) pukul 21.00 WIB. Kedua, pembongkaran JPO sisi timur akan dilakukan pada Selasa (31/7) dini hari.

"Sisi timur, Jalan MH Thamrin akan ditutup sementara untuk umum pada pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB guna melakukan pengangkatan struktur JPO sisi timur," kata Tubagus dalan siaran persnya, Ahad (29/7) malam.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi penyeberangan jalan berlampu lalu lintas (pelican crossing) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (30/7). Dia memantau langsung perkembangan dari pemasangan ‘pelican crossing’ dan mencoba menyeberang dengan dua orang petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga.

Pembuatan ‘pelican crossing’ di bundaran HI untuk menggantikan sementara Jembatan Penyeberangan Jalan (JPO) yang akan dibongkar. Pembongkaran JPO tersebut agar tidak menghalangi Patung Selamat Datang di Bundaran HI yang dibuat saat Asian Games 1962 serta mempersiapkan untuk Asian Games yang dimulai pada 18 Agustus 2018.

"Terus melihat manajemen perkembangannya, karena akan menempatkan petugas Dishub untuk membantu menyeberangkan," kata Anies.

Tujuannya pertama membiasakan kepada pengendara bahwa di sini ada penyeberangan untuk lewat, karena belum sadar ada tempat penyeberangan sebagai pembiasaan. Kedua, bagi masyarakat yang mau menyeberang atau menggunakan kursi roda ‘pelican crossing’ adalah sesuatu yang baru.

"Makanya petugas hadir memberikan rasa aman, saat ini menyeberang di Indonesia itu menegangkan makanya akan ada petugas hadir 24 jam," kata Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement