REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gelombang tinggi yang menerjang perairan selatan Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerusakan pada warung dan permukiman warga. Peristiwa tersebut terjadi sejak Selasa (24/7) lalu hingga Senin (30/7).
"Gelombang tinggi menerjang enam titik di selatan Sukabumi,’’ ujar Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan di sela-sela meninjau lokasi gelombang tinggi di Pelabuhanratu, Senin (30/7). Keenam titik itu yakni Tegalbuleud, Minajaya, Palangpang, Cisolok, Ujunggenteng, dan Palabuhanratu.
Wilayah yang terdampak kerusakan paling banyak berada di Kecamatan Cisolok. Di lokasi tersebut, ada sebanyak 59 unit kios atau warung yang rusak diterjang gelombang tinggi.
Rinciannya di Pantai Kebon Kalapa Karanghawu, ada sebanyak 28 unit warung dan dua lahan parkir yang rusak. Selanjutnya di Pantai Camp David, ada sebanyak 11 kios yang rusak termasuk 30 pintu sarana WC atau toilet umum yang rusak.
Selain itu, di Pantai Cikembang ada sebanyak 16 kios yang rusak. Menurut Eka, gelombang tinggi juga menyebabkan kerusakan pada dua tempat usaha pengasinan dan jongging track.
Di Pantai Ujunggenteng, kata Eka, ada sebanyak 30 unit perah yang mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi. Bahkan, ada empat mesin diesel yang ikut terbawa ombak laut.
Pada Senin, tepatnya sekitar pukul 10.00 WIB gelombang tinggi menerjang Pantai Rawakalong Palabuhanratu. Dampaknya, sebanyak tiga unit rumah yang rusak yakni dua rusak berat dan satu rusak ringan. Selain itu, ada dua tempat usaha pengasian yang ikut mengalami kerusakan.
"BPBD masih memantau gelombang tinggi yang diperkirakan terus terjadi hingga Senin malam,’’ kata Eka. Ia berharap warga tetap waspada mengantisipasi hal tersebut.
Sebelumnya, ungkap Eka, petugas BPBD bersama dengan masyarakat dan elemen lainnya sepeti TNI pada 25 Juli melakukan bersih pantai di loksi terdampak gelombang tinggi. Mereka membantu evakuasi harta benda milik pedagang ke rumahnya masing-masing.