REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama tak mewakili mayoritas pandangan (jumhur) ulama Indonesia untuk Pemilihan Presiden 2019. Karena itu, ia tak mempersoalkan sikap GNPF yang merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres 2019.
"Hak GNPF ulama untuk mencalonkan siapa saja, tetapi ijtima’ dimaksud sama sekali jauh dari jumhur ulama," ujar Sarmuji saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (29/7).
Menurut Sarmuji, sebagian besar ulama juga mendukung Presiden Joko Widodo kembali menjadi capres 2019. “Hanya, mereka tidak menyukai publikasi dan memilih menjadi pembimbing di tengah masyarakat," ujar Sarmuji.
Ia pun tidak khawatir dengan rekomendasi GNPF tersebut dengan dukungan ulama lain ke Jokowi. Sebab, tidak semua ulama hadir dalam ijtima GNPF ulama dan tokoh nasional yang digelar di Hotel Menara Peninsula, Slipi, selama tiga hari tersebut.
“Para kyai pondok pesantren dan pegiat dakwah yang berpuluh tahun berkhidmat pada umat tidak terlihat hadir dalam ijtima’ kemarin,” kata dia.
Baca Juga:
- Ijtima GNPF Ulama Sepakati Prabowo Sebagai Capres
- Amien Yakin Capres Rekomendasi GNPF Diterima Koalisi
- Rekomendasi Ijtima Ulama akan Disampaikan ke Prabowo