Ahad 29 Jul 2018 17:54 WIB

Listrik di Sembalun Masih Padam

Gempa susulan sudah terjadi hingga 145 kali sampai pukul 17.45 WITA.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Foto: Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kondisi kelistrikan di wilayah terdampak gempa seperti di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih belum menyala. Deputi Manajer Hukum Humas PLN NTB Fitriah Adriana mengatakan, pemadaman dilakukan lantaran aspek keamanan.

"Demi alasan keamanan, pasokan listrik PLN harus kami padamkan sehubungan dengan bencana gempa bumi yang mengguncang beberapa daerah Lombok Utara dan Lombok Timur," ujarnya di Mataram, NTB, Ahad (29/7). Dia menyebutkan, sejumlah wilayah yang terdampak pemadaman meliputi Obel obel, Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, dan sekitarnya. Tim PLN, lanjutnya, sedang mengecek kondisi di lapangan.

"Saat ini, tim PLN sudah di lokasi untuk memastikan jaringan dalam kondisi aman untuk melakukan penormalan sistem. Mohon doanya untuk kelancaran pekerjaan sehingga pasokan listrik bisa segera kembali normal," lanjutnya.

Pantauan Republika.co.id di lapangan, hingga pukul 18.36 Wita, listrik di Sembalun masih padam. Para pelaku perhotelan menggunakan genset demi kenyamanan para wisatawan yang sedang berlibur.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, gempa susulan masih terus terjadi. Ia mencatat, hingga pukul 17.00 Wita, sebanyak 140 kali gempa terjadi dalam sehari.

"Update gempa susulan sudah 145 kali, terakhir pada jam 17.45 WITA dengan magnitude 3,1" kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement