REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Gempa yang terjadi di wilayah Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB) menelan banyak korban jiwa dan merusak rumah warga. Warga yang kini berada di pengungsian membutuhkan makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Fathurrahman mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bersama kepolisan telah membangun posko di lapangan di Desa Sembalun Bumbung. Kata Eka, warga saat ini sangat membutuhkan bantuan makanan siap saji.
"Karena warga tidak sempat masak pagi tadi, jadi membutuhkan makanan siap saji, kalau kebutuhan ke depan mungkin obat-obatan dan selimut," kata dia menambahkan, Ahad (29/7).
Diketahui dua kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, NTB dilaporkan menjadi wilayah dengan dampak terparah akibat gempa. Eka mengatakan, Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Sambelia sebagai lokasi terparah akibat gempa.
"Yang jadi atensi kami, warga tidak berani lagi kembali ke rumah karena sampai saat ini ada masih gempa susulan," ujar Eka di Sembalun.
Ia menyebutkan enam orang meninggal dunia di Sambelia dan dua orang meninggal dunia di Sembalun, di mana satu di antaranya merupakan wisatawan asal Malaysia. Eka menambahkan, kondisi Puskesmas Sembalun juga mengalami rusak berat dan membuat aparat kepolisian bersama pemerintah setempat membangun tenda darurat untuk sementara di depan puskesmas.
Kondisi bangunan Puskesmas Sembalun pasagempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya pada Ahad (29/7).