Sabtu 28 Jul 2018 23:14 WIB

Neno Warisman Tertahan di Bandara Batam

Sekelompok massa mengadang kedatangan aktivis gerakan #2019 GantiPresiden di bandara.

Neno Warisman duduk menunggu bisa keluar dari Bandara Hang Nadim Batam. Neno tiba di bandara ini sekitar pukul 17..00 WIB. Namun, sampai pukul foto ini dikirim, yakni Sabtu (28/7), 22.30 WIB, dia tak bisa keluar karena ada massa yang menolak kedatangannya.
Foto: muhammad subarkah
Neno Warisman duduk menunggu bisa keluar dari Bandara Hang Nadim Batam. Neno tiba di bandara ini sekitar pukul 17..00 WIB. Namun, sampai pukul foto ini dikirim, yakni Sabtu (28/7), 22.30 WIB, dia tak bisa keluar karena ada massa yang menolak kedatangannya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Akivis perempuan dan salah satu penggagas gerakan #2019 Ganti Presiden, Neno Warisman, semenjak sore hingga hampir tengah malam ini belum bisa meninggalkan Bandara Hang Nadim, Batam. Neno merasa ada massa yang mengadang dan menghalangi kedatangannya agar tidak datang ke Batam untuk dalam acara terkaut dengan gerakan #2019GantiPresiden, yang rencananya akan digelar di sebuah masjid yang ada di kota itu.

“Sampai saat ini belum ada tanda-tanda saya dan kawan-kawan bisa keluar dari Bandara Hang Nadim. Padahal saya  mendarat jam 17.00 sore tadi. Disandera jadinya kami di sini,’’ kata Neno Warisman kepada Republika.co.id, Kamis malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut Neno, pihak aparat Polsek dan polres setempat memang ada. Namun, keterangan yang dia dapat dari aparat katanya tidak mampu membubarkan massa di depan yang terdiri yang menghalangi kedatangannya.

“Baru saja kabar terakhir ketua panitia dipaksa untuk menandatangani pernyataan membatalkan acara deklarasi besok. Polisi akan jamin keselamatan saya kalau acara dibatalkan,’’ katanya.

Terlihat dalam foto yang dikirimkan Neno itu, tampak dia duduk di ruang tunggu bandara. Dia hanya duduk dengan penutup muka sendirian. Bandara terlihat mulai lengang.

Neno lebih lanjut mengatakan, menurut keterangan yang didengar dari pihak panitia, masyarakat Batam sudah pada bersikap atas adanya penolakan atas kedatangannya. Masyarakat Batam pun banyak yang tidak akan terima begitu saja pelarangan yang tidak berdasar ini.

‘’Saya sendiri ketika tertahan di Bandara ini merasa aneh. Seharusnya (bandara Hang Nadim) sebagai wilayah obyek vital kan tidak boleh dijadikan tempat unjuk rasa. Kok ini malah diizinkan dan bahkan jumlahnya  bertambah,’’ kata Neno.

Dia mengatakan akan terus di Bandara Hang Nadim sampai suasana mereda dan massa yang menghalanginya tak ada lagi. Neno pun merasa aneh, sebab ia tidak melanggar hukum.

’’Gerakan #2019GantiPresiden tidak melanggar hukum dan konstitusi. Melarang kegiatan ini adalah cara yang aneh dalam demokrasi. Hak menyatakan pendapat dijamin dalam UUD,’’ kata Neno menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement