Ahad 29 Jul 2018 06:06 WIB

14 Kabupaten di Papua Rawan KLB Campak

Wilayah itu tak rutin melaporkan perkembangan imunisasinya ke Dinkes Papua.

Seorang perempuan Asmat yang didiagnosa mengalami malanutrisi merawat anaknya yang terkena campak (ilustrasi)
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Seorang perempuan Asmat yang didiagnosa mengalami malanutrisi merawat anaknya yang terkena campak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mengklaim 14 kabupaten di provinsi tersebut rawan terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak. Kasie Survailans dan Imunisasi Dinkes Papua, Togu Sihombing di Jayapura, Sabtu (28/7) mengatakan, ke-14 kabupaten itu di antaranya Puncak, Puncak Jaya, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Nduga, Yalimo, dan Mamberamo Raya. "14 kabupaten itu juga tidak rutin menyampaikan perkembangan laporan imunisasinya ke Dinkes Papua," ujarnya.

Dia mengatakan, sementara kabupaten yang imunisasinya bagus dan laporannya rutin disampaikan ke Dinkes Papua yakni Kabupaten Mappi dan Boven Digoel. Guna menanggulangi terjadi KLB di 14 kabupaten itu, pihaknya sudah membentuk tim sosialisasi terkait pentingnya imunisasi sekaligus menyosialisasikan imunisasi measles-rubella (MR). "Tim yang dibentuk juga mengampanyekan manfaat MR ke kabupaten-kabupaten itu," ujarnya.

Togu menyebutkan tidak hanya sosialisasi dan kampanye, tim juga menunjukkan laporan perkembangan imunisasi yang rutin dilaporkan ke Dinkes Papua. "Tim juga mengingatkan kabupaten-kabupaten itu bahwa anak-anak yang tidak dapat imunisasi maka akan ada KLB campak," tambah Togu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement