REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kebakaran lahan yang terjadi di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatandi, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, makin meluas. "Perkiraan kita lebih dari 50 hektare yang meliputi dua blok lahan perkebunan sawit warga, antara lain, kebun Pak Akiak dan Tetiono (Blok 1) dan Pak Suhaidi (Blok 2)," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Singkawang Jayadi, Sabtu.
Menurut dia, kebakaran lahan yang terjadi di Pangmilang hingga Kamis (26/7) sore belum dapat dipadamkan. "Bahkan, kebakaran lahan sudah merambah ke areal yang ada saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan hampir masuk ke wilayah Sijangkung berbatasan dengan Sedau," ujarnya.
Sementara ini, tim gabungan pemadam api masih berupaya melakukan pemadaman lewat darat. Sedangkan pemadaman lewat udara (water bombing) sudah diusulkan kembali ke BPBD Provinsi Kalimantan Barat. "Namun, yang sangat disayangkan pada kemarau sekarang ini masih ada warga yang membuka lahan dengan cara dibakar," tuturnya.
Padahal, sanksi dan hukumannya sudah sangat jelas. Apabila membakar hutan secara sengaja, sanksi hukumannya berupa penjara 15 tahun dan denda Rp15 miliar sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999. Kesengajaan membakar lahan perkebunan, sanksi hukumannya berupa penjara minimal 3 tahun dan denda maksimal Rp10 miliar sebagaimana tertuang dalam UU No 32/2009.
Menyikapi hal itu, dia meminta perhatian pemerintah di tingkat bawah harus ditingkatkan. Jangan sampai ada warganya yang melakukan pembakaran pada musim kemarau sekarang ini. Atas kondisi itu pula, dia tak memungkiri jika kabut asap mulai menyelimuti Kota Singkawang. Diimbau kepada dinas terkait untuk dapat membagikan masker kepada warga.
Secara terpisah, Dandim 1202 Singkawang Letkol Inf. Abdul Rahman mengatakan bahwa saat ini cuaca sangat panas. Atas kondisi itu pula telah banyak menimbulkan titik hotspot di wilayah teritorialnya, khususnya di Sing Bebas (Singkawang, Bengkayang, dan Sambas).
Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama Manggala Agni dan BPBD Singkawang melakukan penanggulangan bencana, terutama di titik kebakaran lahan dan hutan. "TNI sudah digerakkan bersama Manggala Agni dan BPBD ke daerah perbatasan Singkawang Bengkayang untuk memadam titik api," katanya.
Ia meminta BPBD Provinsi Kalbar untuk bantuan water bombing karena lahan tersebut kekurangan air.Menurut dia, tim yang digerakkan bukan lagi memantau, melainkan langsung turun memadamkan api. Maka dari itu, dia meminta masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, tetapi menggunakan cara lain untuk bercocok tanam.