Sabtu 28 Jul 2018 07:48 WIB

Fokus Partai 'Keluarga Cendana'

Tommy Soeharto mendaftar jadi caleg dari Daerah Pemilihan Papua.

Rep: Adinda Pryanka, Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Partai Berkarya menjadi salah satu partai baru yang akan mencoba peruntungan di Pemilu 2019. Partai yang berisikan anak-anak dari keluarga Cendana ini akan berjuang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen.

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mengatakan, partainya akan lebih fokus pada pemilihan legislatif (pileg) dibandingkan pemilihan presiden (pilpres) 2019. Target utama Tommy adalah menaruh sebanyak-banyaknya kader Partai Berkarya ke kursi parlemen, baik DPR pusat, DPRD tingkat kabupaten atau kota.

“Kami lebih fokus pada pileg,” ujarnya beberapa kali ketika ditanya media usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7).

Didirikan tepat pada ulang tahun ke-54 Tommy Soeharto, Partai Berkarya kemudian mendapatkan legitimasi SK Menkumham pada 13 Oktober 2016. Saat Partai Bulan Bintang (PBB) yang notabene adalah partai lama susah payah lulus verifikasi faktual KPU, Partai Berkarya menjadi di antara partai baru yang lebih dulu dinyatakan sah untuk ikut Pemilu 2019.

Data KPU menunjukkan fakta bahwa Partai Berkarya bukan asal lulus verifikasi. Partai Berkarya memiliki 409.022 anggota dengan tingkat keterwakilan perempuan mencapai 36,36 persen. Jumlah anggota Partai Berkarya lebih tinggi dibandingkan sejumlah partai lama, termasuk jika dibandingkan dengan PDIP yang hanya beranggotakan 339.224 orang. Jumlah anggota PKS dan PKB juga berada di bawah Partai Berkarya, dengan masing-masing dengan 300.158 dan 375.254 anggota.

Ambang batas parlemen sebesar 4 persen memang bukan angka yang kecil bagi partai baru untuk bisa mengirimkan wakilnya ke parlemen. Berdasarkan ragam survei terakhir, hanya Perindo partai baru yang meraih hasil survei di atas 4 persen.

Survei dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang digelar pada akhir Juni sampai awal Juli misalnya, menempatkan Partai Berkarya ke dalam golongan partai gurem. Begitupun dengan hasil survei dari Median yang menempatkan Partai Berkarya pada posisi buncit dengan elektabilitas 0,2 persen.

Baca juga:

Pemilu 2019 akan jadi pembuktikan masa depan kebangkitan Keluarga Cendana setelah beberapa kali gagal sukses di kancah politik praktis. Setelah Soeharto tumbang pada 1998, putri sulung Soeharto, Siti Hardianti Rukmana (Tutut) pernah berpartisipasi pada pemilu 2004 dan 2009 lewat Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). PKPB sempat meraih dua kursi DPR pada 2004, namun kemudian gagal pada pemilu 2009 karena raihan suaranya tak melampaui ambang batas pemilu.

Pada Selasa (17/7) malam, Partai Berkarya menyerahkan daftar caleg sebanyak 575 orang saat mendaftar ke KPU. Caleg-caleg tersebut berasal dari 80 dapil di seluruh Indonesia.Tommy maju sebagai caleg dari Daerah Pemilihan Papua.

Ketua DPP Partai Berkarya Badruddin Andi Picunang mengungkapkan, Partai Berkarya akan menghimpun para pendukung mantan Presiden Soeharto dan menguatkan kekuatan partai pada basis dukungan keluarga Cendana. "Kami yakin 100 persen gaet pendukung setia Pak Harto. Jadi pendukung Pak Harto lebih fokus pilihannya ke Partai Berkarya," kata Badaruddin kepada wartawan, Selasa (12/6)

Berpindahnya Titiek Soeharto dari Golkar, kata Badaruddin, memperkuat simbol peralihan dukungan tersebut. "Karena anak-anak Pak Harto semua kumpul di sini," tambahnya.

Dengan perpindahan ini, menurut dia, Golkar yang selama ini identik dengan Soeharto di Orde Baru bisa berubah di zaman milenial. "Ya kalau zaman milenial ini, Berkarya akan identik dengan anak-anak Pak Harto lah," harapnya.

Kepada pendukung setia mantan Presiden Soeharto, Badaruddin mengajak mengikuti putra putri Soeharto yang diwakili Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra dan Titiek Soeharto. "Suara pencinta Pak Harto milih yang mana? Kita yakin nanti (2019) ke Berkarya," ujar Badaruddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement