REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Warga di sekitar pantai Gunungkidul mulai membersihkan pantai setelah beberapa hari dihantam gelombang tinggi. Akibat gelombang tersebut, hampir seluruh bangunan-bangunan di pesisir selatan DI Yogyakarta mengalami kerusakan. Mulai dari warung-warung makan, gazebo, sampai kapal-kapal yang terparkir di bibir pantai.
Warga bergotong royong membersihkan puing-puing di pantai Baron, Pantai Pulang Sawal, Pantai Ngandong, Pantai Drini, Sundak, Pantai Sepanjang dan pantai-panti lain di Kabupaten Gunungkidul. Mereka juga membersihkan sampah-sampah yang berserakan. Gotong royong itu juga dibantu rekan-rekan TNI, Polisi, BPBD, SAR dan elemen-elemen masyarakat lain.
Kerja bakti masyarakat pesisir selatan di pantai-pantai Kabupaten Gunungkidul, Kamis (26/7) siang. Masyarakat dan elemen-elemen kebencanaan membersihkan puing berserakan usai gelombang tinggi.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul (SAR Baron), Marjono mengatakan, kerja bakti dilakukan mengingat suasana air laut yang sudah mulai landai dan cukup tenang.
"Untuk hari ini memang sudah ada penurunan gelombang daripada kemarin," kata Marjono kepada Republika, Kamis (26/7).
Meski begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mlati mengingatkan gelombang tinggi belum berakhir. Bahkan, BMKG memprrakirakan, gelombang tinggi masih akan terjadi sampai akhir Juli 2018.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY tetap mengimbau masyarakat pesisir pantai selatan tetap berhati-hati. Termasuk, wisatawan untuk tidak dulu beraktivitas di air.
Kerja bakti masyarakat pesisir selatan di pantai-pantai Kabupaten Gunungkidul, Kamis (26/7) siang. Masyarakat dan elemen-elemen kebencanaan membersihkan puing berserakan usai gelombang tinggi.