REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Teuku Taufiqulhadi melihat, pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Selasa (24/7) malam ini, merupakan bentuk kegelisahan. Kedua partai ini ingin mengejar tenggat waktu pendaftaran capres dan cawapres pemilihan presiden (pilpres) 2019 pada 4-10 Agustus.
Kecemasan semakin terasa mengingat koalisi capres pejawat, Joko Widodo (Jokowi) sudah terlihat semakin solid. Hal ini dikuatkan dengan pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum partai politik di Bogor pada Senin (23/7) malam. "Tentu saja, parpol sisanya harus berlari lebih cepat," ujar Taufiqulhadi ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (24/7).
Taufiqulhadi menjelaskan, apa pun hasil pertemuan Prabowo-SBY nanti, tidak akan memberikan pengaruh terhadap koalisi Jokowi. Jika dua partai memutuskan mengusung Prabowo sebagai capres, Jokowi tetap akan maju. Begitu juga sebaliknya, apabila SBY ingin berpaling koalisi ke kubu Jokowi.
Tetapi, menurut Taufiqulhadi, kemungkinan kedua memiliki persentase lebih kecil. Sebab, dalam pertemuan enam parpol kemarin, seluruh pihak tidak menyangkutpautkan Demokrat maupun nama politisi Demokrat.
"Makanya, saya rasa, persoalan telah selesai di tangan Pak Jokowi dan enam parpol," tutur anggota komisi III DPR RI tersebut.
Diketahui, Jokowi dan enam ketua umum partai politik koalisi pendukung melakukan santap malam bersama sembari membahas cawapres yang akan didampingkan dengan Jokowi. Mereka adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.
Sementara itu, pertemuan SBY dan Prabowo nanti malam merupakan penjadwalan ulang dari rencana pertemuan mereka yang tertunda pada pekan lalu. Penundaan dilakukan karena kondisi kesehatan SBY yang menurun hingga harus menjalani masa perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Sekretaris Jendral Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, semuanya telah disiapkan menjelang pertemuan tersebut. "Salah satunya tentu persiapan hal-hal yang garis besar. (Pertemuan esok) masih tetap di Kuningan. Jamnya kami cocokan lagi," ujarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7).