Senin 23 Jul 2018 17:55 WIB

Penumpang Anak di Stasiun Tugu Yogyakarta Dapat Hadiah

Stasiun Tugu Yogyakarta juga sudah memiliki ruang bermain anak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pemberian hadiah dari petugas kepada penumpang anak di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (23/7).
Foto: Dokumen.
Pemberian hadiah dari petugas kepada penumpang anak di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2018, PT Kereta Api Indonesia membagikan hadiah kepada penumpang anak-anak di seluruh stasiun besar pemberangkatan kereta api. Termasuk, di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Stasiun Tugu Yogyakarta sudah memiliki ruang bermain anak, yang kerap dimanfaatkan penumpang anak-anak mengisi waktu menunggu kereta. Hari ini, kemeriahan bertambah karena tiap penumpang anak mendapat hadiah.

"Kegiatan ini juga sebagai wujud apresiasi kami kepada para pengguna jasa setia KA yang telah memilih kereta api sebagai media bepergian jarak jauhnya bersama anak," kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, Senin (23/7).

Ia mengatakan, KAI selama ini telah berusaha mengutamakan keselamatan para penumpangnya, termasuk anak-anak. Hal ini terwujud dengan aturan tiket Rp 0 bagi penumpang anak usia 0-3 tahun yang dipangku orang tua.

Edi menuturkan, penerapan aturan ini bertujuan memberikan jaminan asuransi perjalanan mereka. Jadi, walaupun tidak membeli bangku selama perjalanan KA, penumpang anak tetap harus bertiket.

"Tiketnya Rp 0 dan dapat diminta di petugas loket sebelum boarding dengan menunjukkan boarding pass orang tuanya," ujar Edi.

Selain itu, demi kenyamanan pengguna jasa, khususnya penumpang anak, kini semua KA telah dipasang penyejuk udara, sehingga anak-anak tetap nyaman. PT KAI telah pula menghadirkan fasilitas ramah anak seperti ruang menyusui.

Adanya area bermain anak di stasiun, seperti yang ada di lorong antar peron di Stasiun Tugu, disebut sebagai usaha besar PT KAI. Terutama, lanjut Edi, mewujudkan anak Indonesia gesit, empati, berani, unggul, dan sehat (Genius).

Tujuan itu sesuai tema Hari Anak Nasional tahun ini yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Diharapkan, anak-anak dapat mengalihkan fokusnya dari memainkan gawai (gadget). "Sehingga, terwujudlah anak Indonesia yang gesit dan sehat," kata Edi.

Menurut Edi, dengan bermain di area itu, anak-anak dapat pula mengembangkan kemampuan sosialnya dan menumbuhkan empati. Selain itu, dapat berinteraksi dengan sesama penumpang anak yang sama-sama menunggu kedatangan kereta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement