REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengemudi ojek dan taksi online batal melakukan aksi demo 237 pada hari ini (23/7). Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen FW mengatakan hal itu menjadi kesepakatan para pengemudi ojek dan taksi daring pagi ini untuk membatalkan aksi demo di kantor aplikator.
"Karena begitu besarnua tekanan terhadap perangkat aksi maka aksi suara kami hari ini dibatalkan," kata Christiansen kepada Republika.co.id, Senin (23/7).
Dia menjelaskan pembatalan tersebut karena adanya intimidasindari pihak-pihak yang tidak senang dengan adanya aksi demo tersebut. Hal itu menurutnya menghalangi demokrasi dan menghambat penyampaian suara para pengemudi taksi dan ojek daring.
Meskipun begitu, Christiansen memastikan aksi tetap masih terencana di lain waktu. "Tapi memang belum pasti kapan aksinya. Rencananya 29 Juli namun itu juga hari libur sehingga sampai saat ini belum pasti kapan aksi akan dilakukan," jelas Christiansen.
Semalam (22/7), pengemudi ojek dan taksi daring sudah memastikan hari ini (23/7) akan melakulan aksi demo 237 di kantor aplikator sekitar pukul 10.00 WIB. Demo tersebut dilakukan untuk menuntut kenaikan tarif yang layak bari para pengemudi transportasi daring.
Ketua Umum Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) Rahman Tohir sebelumnya menyatakan ada usulan kenaikan tarif yang dinginkan para pengemudi transportasi daring. Untuk roda dua, Rahman mengatakan untuk roda dua, pengemudi menginginkan ada kenaikan sebesar Rp 3.000 dan roda empat naik Rp 5.000.