REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan mulai hari ini (22/7) hingga 28 Juli akan terjadi gelombang tinggi di beberapa daerah. Gelombang tinggi bervariasi mulai dari 1,25 meter sampai enam meter.
Untuk daerah yang paling tinggi, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada beberapa daerah yang akan mengalami gelombang paling tinggi. "Yang paling berbahaya itu pada 24-25 Juli 2018 sangat berbahaya mencapai empat sampai enam meter," kata Dwikorita di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (22/7).
Dia menambahkan untuk gelombang yang paling tinggi tersebut stastusnya sangat berbahaya. Perkirannya, kata dia, akan terjadi di perairan Sabang, perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai.
Selanjutnya gelombang paling tinggi yang diperkirakan terjadi pada 24-25 Juli 2018 itu juga akan terjadi di perairan barat Bengkulu hingga Lampung. "Ini juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali, Selat Lombok, hingga selat Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat," ungkap Dwikorita.
Untuk itu, Dwikorita meminta masyarakat di sekitar daerah tersebut waspada terhadap potensi kecelakaan laut akibat gelombang tinggu. "Ini harus ada kewaspadaan gelombang tinggi, menuda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda," tutur Dwikorita.
Dia mengimbau masyarakat dan kapal perahu nelayan atau yang berukuran kecil tidak melaut pada waktu yang diprediksi mengalami gelombang tinggi. Dwikorita meminta kegiatan yang dilakukan di daerah yang berpeluang mengalami gelombang tinggi siaga mealkukan aktivitas pelayaran.