Ahad 22 Jul 2018 19:30 WIB

Kapal Ferry Selat Sunda Waspada Gelombang Tinggi

Pihak pelabuhan dan operator kapal selalu memantau perkembangan cuaca.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Selat Sunda
Foto: Republika/Prayogi
Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Peringatan dini gelombang tinggi di perairan Selat Sunda bagian Selatan dari BMKG Maritim Lampung di kisaran 2,5 sampai empat meter pada Ahad dan Senin (22-23/7). PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (IF) Cabang Bakauheni Lampung mewaspadai peringatan tersebut.

“Kami dari ASDP tetap waspada terutama tentang alat keselamatan dan selalu monitor perkembangan cuaca,” kata  General Manager PT ASDP IF Cabang Bakauheni Lampung Anton Murdiyanto kepada Republika.co.id di Bakauheni,  Ahad (22/7).

Menurutnya, pihak pelabuhan dan operator kapal selalu memantau perkembangan cuaca dari berbagai pihak terkait terhadap kondisi perairai Selat Sunda sebagai alur pelayaran kapal ferry (roll on roll off atau roro).

“Namun demikian yang berhak untuk menentukan kapal-kapal (ferry) bisa beroperasi atau tidak yang dikarenakan oleh (faktor) cuaca dan lain-lain yaitu KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan),” katanya.

Meski adanya peringatan cuaca dan gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda bagian Selatan, aktivitas pelabuhan dan kapal ferry tetap beroperasi sebagaimana biasa mengankut penumpang pejalan kaki dan kendaraan. ASDP tetap mengoperasikan kapal roro berkisar 28 hingga 30 unit bergantung dengan kondisi hari biasa atau akhir pekan.

BMKG Maritim Lampung mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada Ahad (22/7) yang berlaku hingga Senin (23/7) pukul 07.00 WIB. Tinggi gelombang (Rough Sea) di Perairan Barat Lampung Samudera Hindia Barat Sumatra dan Selat Sunda bagian Selatan berkisar 2,50 sampai 4,0 meter.

Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiono belum bisa dihubungi, Ahad (22/7) petang. Namun, dalam rilisnya menyebutkan, harus diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran adalah untuk perahu nelayan waspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1.25 meter.

Sedangkan untuk kapal tongkang, pihaknya meminta untuk waspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 1.5 meter. Sedangkan imbauan untuk  kapal ferry tetap mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 2.5 meter. Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar juga mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot serta ketinggian gelombang lebih dari empat meter.

Untuk nelayan di daerah bagian barat Sumatra serta daerah lainnya, khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan dini diharapkan untuk mempertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement