Ahad 22 Jul 2018 12:06 WIB

BPBD Sumsel Patroli Udara Pantau Terus Karhutla

BMKG memprediksi, pada Agustus adalah waktu puncak kemarau.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei melakukan kunjungan kerja Sumatera Selatan (Sumsel) dan melakukan patroli udara dengan memantau kebakaran hutan dan lahan sekaligus mengadakan rapat dengan Satgas Karhutla Sumsel di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.
Foto: Humas BPBD Sumsel
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei melakukan kunjungan kerja Sumatera Selatan (Sumsel) dan melakukan patroli udara dengan memantau kebakaran hutan dan lahan sekaligus mengadakan rapat dengan Satgas Karhutla Sumsel di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Setelah berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (19/7), jumlah titik hotspot yang terpantau melalui satelit di daerah ini mulai berkurang. Walau tanpa titik hotspot patroli udara terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.

“Berdasarkan pemantauan satelit Lapan, pada Jumat, 20 Juli 2018 sampai pukul 18.30 WIB di Sumatera Selatan terpantau satu titik hotspot di Lembak, Kabupaten Muara Enim,” kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Sabtu (21/7).

Sementara itu satu hari sebelumnya pada Kamis (19/7), jumlah hotspot di Sumatera Selatan tidak bisa diakses dari satelit Lapan. “Dari hasil patroli udara ditemukan kebakaran lahan di Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, dengan api mulai  mengecil, di Kayu Labu dengan kondisi api sudah padam dan di Pedamaran dengan api mulai mengecil,” ujar Iriansyah.

photo
Sejumlah petugas BPBD Propinsi Sumatra Selatan dibantu anggota TNI AD memadamkan kebakaran lahan di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumsel. 

Pada Jumat, 20 Juli 2018 Kepala BPBD Susmel melakukan patroli udara bersama Pangdam II Sriwijaya Mayjen AM Putranto dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain dengan rute ke Kayu Labu, Cinta Jaya dan Pedamaran di  Kabupaten OKI.

“Pada hari yang sama patroli udara juga dilakukan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dengan memantau di wilayah Desa Cinta Jaya, Pedamaran Kabupaten OKI, Kabupaten Ogan Ilir, dan wilayah Jakabaring,” kata Kepala BPBD Iriansyah.

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, kebakaran hutan dan lahan beberapa hari lalu sudah bisa diatasi, api sudah dapat dipadamkan. “Karena karhutla terjadi di lahan gambut, kami ingin memastikan bahwa tidak ada api lagi di bawah permukaan gambut. Luasnya sedang kita hitung, termasuk lokasinya, statusnya bagaimana, siapa yang memiliki akan kita tindak lanjuti,” ujarnya.

Willem mengingatkan, agar karhutla tersebut tidak terulang kembali, akan terus dilakukan sosialisasi, patroli, pemadaman awal dan pemantauan hotspot. “Tindakan pencegahan kita utamakan. Sesuai instruksi Presiden, kita akan mengadakan Asian Games, hajatan besar berskala internasional. Bulan Agustus sebagaimana prediksi dari BMKG adalah waktu puncak kemarau,” katanya.

Dikatakan Willem, untuk patroli udara di Sumsel saat ini tersedia enam unit helikopter sudah disiagakan, tiga unit sudah beroperasi. “Kita tambah menjadi 10 helikopter untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran mampu melaksanakan pemadaman awal. Semua helikopter itu semua dari dalam negeri tidak ada bantuan dari luar negeri,” ujar Kepala BNPB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement