REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Musim kemarau tiba, titik api yang dipicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai merambah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Karhutla terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
“Titik api yang mulai muncul di Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut hari ini sudah berhasil dipadamkan. Pemadaman dilakukan tim terpadu dengan melibatkan Manggala Agni Kementerian Lingkunghan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, pihak swasta, masyarakat peduli api atau MPA dan aparat desa,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya kepada Republika.co.id, Kamis (19/7).
Menurut Siti, pemadaman dilakukan rim terpadu yang terbagi menjadi tim darat dan udara. “Untuk tim darat, mereka tetap melakukan pemadaman meski melalui rute yang sulit. Pemadaman dilakukan siang dan malam. Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-setingginya pada dedikasi anggota tim yang luar biasa di lapangan,” ujarnya.
Siti mengimbau semua unit kerja terkait di Kementerian LHK, harus tetap fokus, siaga, dan responsif mengatasi karhutla. “Upaya pemadaman dini pada beberapa titik juga masih terus dilakukan hingga saat ini. Saya memantau langsung perkembangannya setiap hari, dan terus mengajak semua pihak untuk tidak membakar hutan dan lahan. Mari tetap jaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup kita,” katanya.
Sementara itu menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Sumsel Iriansyah, dari pantauan satelit berdasarkan data Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) pada 18 Juli 2018 di Kabupaten OKI terpantau sebanyak lima titik api yang tersebar di Pampangan Timur sebanyak tiga titik api dan Sungai Menang sebanyak dua titik api.
Pemadaman titik api tersebut dilakukan dengan pemadaman dari udara water bombing menggunakan helikopter dan pemadaman darat oleh Manggala Agni,TNI, Polri, pihak swasta, masyarakat peduli api atau MPA dan aparat desa. Untuk pemadaman titik di Desa Kayu Labu Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain bersama Kepala BPPD Sumsel Iriansyah turun langsung ikut memadamkan api.
Sementara itu Walhi Sumsel dalam publikasinya melalui Instagram (IG) @walhisumsel menganalisa karhutla di Sumsel telah terjadi sejak awal Juli 2018. Sejak 1 – 18 Juli terpantau total jumlah titik api sebanyak 252 titik api. Lebih parahnya lagi, sebanyak 124 titik api berada di dalam lahan konsesi perusahaan.