REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menjelaskan soal pendaftarannya sebagai bakal calon legislatif dari PDI Perjuangan. Ia mengaku ingin beralih ladang pengabdian dengan menjadi anggota legislatif.
"Memang benar, saya menjadi calon legislatif dari PDIP. Saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda yaitu melalui jalur politik," kata Johan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (17/7).
Johan yang sebelumnya menjadi Juru Bicara KPK, Deputi Pencegahan KPK hingga Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK itu maju sebagai caleg di daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Timur yaitu kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek. Keputusan ini diambilnya setelah melakukan evaluasi terhadap tugas dan pekerjaannya saat ini.
"Dan perenungan dalam enam bulan terakhir serta sudah berdiskusi dengan keluarga," tambah Johan.
Menurut Johan ia ditawari menjadi caleg dari partai yang juga menjadi asal Presiden Joko Widodo tersebut. Dalam perenungan tersebut, beberapa waktu yang lalu ia ditawari menjadi calon legislatif oleh PDI Perjuangan.
"Tawaran ini akhirnya saya terima dengan pertimbangan, saya akan lebih bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak buat negara jika menjadi anggota DPR," jelas Johan.
Pemilihan PDIP sebagai partai pengusungnya karena ia menilai bahwa PDIP adalah partai yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil. Selain itu konsep PDI-P tentang negara kesatuan Republik berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung PDIP sesuai dengan prinsipnya dalam bernegara.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Johan sudah meminta izin Presiden Joko Widodo. "Pak Johan Budi telah meminta izin dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden telah memberikan izin karena baik Pak Johan Budi maupun PDIP maju dari Dapil VII Jatim. Kenapa kemudian presiden mengizinkan karena kebutuhan baik partai dan oleh pak Johan Budi sendiri," kata Pramono.
Menurut Pramono, Johan adalah pribadi yang representatif untuk mewakili publik. "Johan Budi nama yang cukup representatif, namanya cukup baik di publik. Saat yang lalu juga ada usulan internal Johan Budi untuk menjadi cagub-cawagub Jatim. Suara-suara itu ditangkap struktural partai," tambah Pramono.