Kamis 12 Jul 2018 10:00 WIB

Datangi Lokasi Ledakan, Anies Imbau Elpiji Dicek Berkala

Anies meminta warga untuk terus memeriksa secara berkala tabung gas masing-masing.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Tabung gas melon meledak
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Tabung gas melon meledak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi ledakan di Ruko Grand Wijaya Center, Blok F, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kebocoran tabung gas elpiji diduga menjadi penyebab terjadinya ledakan di ruko itu.

Anies meminta warga untuk terus memeriksa secara berkala tabung gas masing-masing. Jika ditemukan ada masalah dari regulator hingga lainnya, Anies meminta warga tak segan meminta bantuan orang lain yang lebih paham atau melapor ke petugas yang ada di kelurahan.

"Kepada seluruh masyarakat untuk memeriksa tabung gasnya, memastikan tidak ada kebocoran, kerusakan," kata dia di lokasi, Kamis (12/7).

Eks mendikbud ini menyerahkan sepenuhnya penyelidikan secara menyeluruh ke aparat kepolisian. Yang paling penting, menurut Anies, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. "Kita bersyukur tak ada korban jiwa," ujar dia.

Ledakan di ruko tersebut menyebabkan lantai 1 hingga 3 mengalami kerusakan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, kebocoran tabung gas berawal dari gangguan regulator.

"Pemicunya karena kesalahan regulator, itu jadi pemicu jadi ledakan cukup besar," kata Indra.

Ledakan tersebut membuat dua orang luka ringan. Keduanya merupakan pedagang yang sedang berada di dekat lokasi saat kejadian. Kini, situasi sudah kondusif. Polisi memastikan lokasi sudah aman dan warga bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, setidaknya ada tiga ruko yang terimbas rusak parah, akibat ledakan tabung gas di Ruko Grand Wijaya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Argo menyebutkan gas dalam tabung 12 kilogram di pantry, meledak lantaran bocor.

"Hasil penyelidikan sementara, tiga ruko rusak. Ledakan disebabkan karena kebocoran gas," ujar dia saat dihubungi, Kamis (12/7).

Selain itu, dipastikan juga bahwa ruko yang rusak akibat ledakan itu bukanlah restoran atau tempat makan, melainkan semacam kantor konsultan properti. Awal ledakan tabung gas berasal dari kantor tersebut, dan polisi tetap mengerahkan Tim Penjinak Bom.

"Kejadiannya sekitar pukul 04.30 WIB di ruko unit F-36 B. Kami tetap kerahkan petugas ya, untuk memastikan kondisi sekitar ruko aman dan tidak ada apa-apa. Itu kan tugas kami sebagai polisi, melayani masyarakat," jelas Argo lagi.

Kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir, karena pihaknya telah menyusuri sekitar lokasi ledakan.

"Pokoknya setelah mendapat informasi dari dua security Grand Wijaya, teman-teman Polres Metro Jakarta Selatan menghubungi Tim Gegana. Kemudian dikerahkan juga Tim Jibom," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement