REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai Mahfud MD adalah sosok yang sekarang ini dikenal sebagai profesional bidang hukum. Mahfud menurutnya sudah tidak terasosiasikan lagi dengan PKB meski pernah menjadi anggota DPR dari partai tersebut pada Pemilu 2004.
Qodari melanjutkan, tidak ada celah yang bisa membuat Mahfud dikesankan sebagai figur partai. Sebab ia menilai, saat ini orang sudah tidak lagi menganggap Mahfud sebagai orang partai hanya lantaran pernah menjabat anggota DPR dari PKB.
"Saya kira tidak (ada celah lagi), karena ini kan sudah lama. (Mahfud) Sudah enggak PKB lagi. Sekarang ini dikenal sebagai nonpartai. Kiprahnya lebih dikenal sebagai ahli hukum," ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (11/7).
Hanya saja, diakui Qodari, ada celah yang bisa bikin posisi tawar Mahfud lemah. Misalnya, karena Mahfud berasal dari Madura di mana jumlah penduduknya sedikit. Dampaknya, Mahfud akan kurang mumpuni menggaet kalangan pemilih Indonesia timur.
"Tapi ini sebenarnya bisa diatasi dengan variabel Jokowi," tutur dia.
Beberapa nama tokoh mulai santer terdengar akan dijadikan sebagai cawapres Jokowi. Semuanya adalah tokoh nonpartai. Salah satunya Mahfud, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan kini namanya lebih dikenal sebagai pakar hukum tata negara. Dan yang terbaru, Mahfud dikenal sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Selain Mahfud, ada Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin dan juga Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn TNI Moeldoko. "Saya kira kecenderungannya memang nonpartai (yang akan menjadi cawapres Jokowi)," ucap Qodari menilai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengantongi bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019. Menurut dia, dari sepuluh nama yang telah diterimanya kini telah mengerucut menjadi lima nama.
"Sepuluh mengerucut ke lima," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7).
Mahfud MD mengaku belum mengetahui soal kabar dirinya masuk dalam daftar bakal cawapres Jokowi. "Saya tidak tahu. Kan bukan saya yang memasukkan," kata Mahfud saat dikonfirmasi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).
Mahfud masih enggan menjawab lebih rinci terkait masa depannya di kontestasi presiden mendatang. Dia mengaku akan memberikan jawaban secara langsung ke Jokowi.
"Nanti saya jawab. Saya jawabnya ke Pak Jokowi," ucap Mahfud.
Sejauh ini, Mahfud mengaku belum ada komunikasi lebih lanjut mengenai Pemilihan Presiden 2019 dengan Presiden Jokowi. Tetapi, dia tak menampik selalu menjalin komunikasi dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Tidak ya (kalau bicarakan soal politik). Kalau soal pilpres, tidak ada ya," kata Mahfud.