Selasa 10 Jul 2018 22:32 WIB

Ketua DPR: Asian Games 2018 Harus Bersih dari Ancaman Teror

Asian Games ke-18 yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018 bakal dihadiri 45 negara.

Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo kembali mengingatkan Polri, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk  memastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang steril dari ancaman teroris. Menurutnya, ancaman sekecil apa pun atas penyelenggaraan pesta olehraga negara-negara di Asia itu tak boleh dibiarkan.

“DPR mendorong Polri, TNI dan BIN meningkatkan intensitas operasi untuk melumpuhkan sekaligus mengeliminasi ancaman dari sel-sel teroris,” ujar Bamsoet -panggilan akrabnya- di Jakarta, Selasa (10/7). 

Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu menambahkan, pimpinan DPR memberi perhatian serius pada insiden ledakan bom ikan di Bangil, Pasuruan,  Jawa Timur pekan lalu. Menurutnya, insiden itu menjadi bukti tentang masih adanya sel-sel teroris yang aktif dan terus mengintai. 

Bamsoet menambahkan, aktivitas sel-sel teror tampak dari temuan yang memperlihatkan pemilik bom Pasuruan merupakan anggota jaringan teroris. Pemilik bom Pasuruan, kata Bamsoet, memiliki latar belakang sebagai mantan narapidana teroris yang bebas dari penjara Cipinang pada 2015.

Selanjutnya, pelaku bom pasuruan berafilias dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Depok dan Medan. “Serta diduga terlibat ledakan bom sepeda di Kalimalang pada 2010,” sebut Bamsoet.

Berdasar catatan itu, kata Bamsoet, pemilik bom Pasuruan diduga berinteraksi dengan rekan-rekannya sesama anggota jaringan teroris. “Kemungkinan inilah yang harus diwaspadai bersama,” katanya.

Bamsoet menambahkan, teroris selalu mencari momentum untuk beraksi.  Misalnya, terduga teroris yang ditembak mati di flyover Pamanukan, Subang, Jabar pada 22 Juni 2018 lalu diduga berencana melakukan teror saat pencoblosan Pilkada Serentak 2018.

Sedangkan Asian Games ke-18 yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018 bakal dihadiri delegasi dari 45 negara peserta dengan jumlah atlet mencapai 16 ribu orang. Pada momentum seperti Asian Games itulah para teroris mencoba mencari cara dan peluang untuk melancarkan aksinya.

“Dengan beraksi di arena atau pesta-pesta besar seperti Asian Games, para teroris berharap aksinya mendapatkan perhatian dari komunitas internasional. Keamanan penyelenggaraan Asian Games 2018 benar-benar menjadi pertaruhan bagi Indonesia,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement