REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilpres 2019 dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7). Airlangga mengatakan belum ada tawaran yang diajukan Golkar kepada Demokrat untuk masuk koalisi pendukung Jokowi.
"Kami komunikasi saja. Komunikasi mengenai keadaan politik. Ini kan kerja sama antarpartai selalu terbuka komunikasi," ujar Airlangga seusai melakukan pertemuan tertutup dengan SBY.
Menurut dia, semuanya masih cair. “Kami bicara mengenai situasi. 'Cair', 'cair', Golkar dengan pimpinan partai 'cair' semua. Ini 'kan kita mengomunikasikan," kata Airlangga.
Airlangga tiba di kediaman SBY sekitar pukul 17.00 WIB didampingi politikus senior Golkar MS Hidayat. Pertemuan antara Airlangga dan SBY hanya berlangsung sekitar satu jam.
Menteri Perindustrian itu bertolak dari rumah SBY selepas Magrib dengan diantarkan SBY beserta keluarga dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan hingga teras rumah. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan perbincangan antara Airlangga dan SBY dilakukan dalam situasi santai sambil minum teh.
Dalam perbincangan itu dibahas mengenai pilpres serta pilkada. "Kebanyakan ngomongin pilpres, tapi semua masih lepas. Semua tahu ini tinggal 30 hari. Komunikasi lancar saja," kata Hinca.
Hinca mengatakan poin pertemuan Airlangga dan SBY hari ini adalah saling memperbarui informasi perkembangan politik terkini. "Saya kira apa yang kalian semua perbincangkan, kami juga ikut perbincangkan. Semua partai kerja keras. Setelah 17 Juli (batas akhir pendaftaran caleg), akan masuk wilayah pilpres," ujar dia.
Hinca mengatakan Ketua Umum Demokrat juga akan bertemu dengan pimpinan partai lain. Termasuk juga akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Ketemu Pak Prabowo masih mencari waktu, karena katanya beliau lagi ke luar negeri," ujar Hinca.