Selasa 10 Jul 2018 18:25 WIB

Wiranto: Selesaikan Konflik Hanura dengan Kekeluargaan

Para elite Hanura seharusnya malu dengan nama partai.

Wiranto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengharapkan konflik internal partainya dapat diselesaikan dengan musyawarah, kebersamaan, dan kekeluargaan. Ia menilai hanya cara itu yang dapat menghasilkan titik temu di antara kedua belah pihak.

Wiranto mengatakan, para elite dan pengurus Hanura seharusnya malu dengan nama partai jika tetap saling berselisih. Sebab, partai ini mengusung jargon "Hati Nurani".

"Sudahlah dilakukan dengan musyawarah. Partai Hanura itu kan nama hati nurani, kita kelola dengan damai dengan hati yang terbuka dan saling mengasihi. Syarat dengan kebersamaan," katanya usai menghadiri sarasehan nasional di Jakarta, Selasa (10/7).

Wiranto juga menyarankan para elite Hanura agar mematuhi keputusan hukum yang berlaku menjelang pelaksanaan Pemilu 2019. "Harus taat hukum. Itu merupakan suatu hal yang harus dilakukan," kata Wiranto.

Selain itu, dia berharap dualisme itu dapat diselesaikan melalui resolusi bersama untuk bersatu. Sikap saling dendam dan membenci tak akan menyelesaikan konflik dan justru menjauhkan dari cita-cita partai.

"Dengan persatuan itulah kita dapat mencapai hasil yang baik. Tidak mungkin kita namanya punya cita-cita tapi mengupayakan dengan cara-cara tidak damai. Cara-cara dendam dan benci saya kira tidak akan menghasilkan yang baik," ujarnya.

Kisruh di Partai Hanura dimulai dengan gelombang mosi tidak percaya 27 DPD dan 418 DPC terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang beberapa waktu lalu.  Kemudian, Oesman diberhentikan dari kursi ketua umum.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryatmo ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua umum. Hingga kini, konflik kepengurusan masih terjadi di internal Partai Hanura antara kubu OSO dan kubu Daryatmo. Konflik yang terjadi sejak awal tahun ini pun tak kunjung usai hingga pencalonan anggota legislatif saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement