REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar kegiatan penyegaran dan simulasi logistik serta posko di beberapa titik regional wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam penanganan tanggap bencana di daerah terutama dalam hal logistik.
Kegiatan yang dilakukan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut mendapatkan dukungan dari Palang Merah Amerika dan USAID. "Kami menggelar kegiatan ini untuk aktualisasi kesiapan logistik dan posko dalam menjalankan peran serta fungsinya saat penanganan bencana dalam tanggap darurat bencana," ujar Kepala Markas PMI Pusat, Sunarbowo Sandi dalam keterangan persnya, Selasa (10/7).
Targetnya selepas kegiatan ini para peserta simulasi bisa meningkat pengetahuan manajemen, kemampuan, keterampilan teknis, koordinasi, komunikasi dan informasi posko PMI. Khususnya pada bidang armada logistik PMI dapat bekerjasama dengan pihak eksternal PMI dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana.
Menurut Sunarbowo, dalam perkembangan di lapangan peran logistik dan posko menjadi ujung tombak tercapainya pelayanan PMI. Terutama dalam bidang penanganan bencana yang cepat, tepat dan terkoordinasi.
Saat ini lanjut Sunarbowo, PMI terus memaksimalkan perannya untuk mampu menjalankan misi-misi kemanusian. Salah satunya dalam memerankan diri sebagai lembaga kemanusiaan yang selalu aktif dan peduli terhadap berbagai upaya penanganan masalah kemanusiaan.
"Keberhasilan pelayanan kepalangmerahan yang cepat dan tepat saat tanggap darurat bencana sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan informasi yang akurat," kata Sunarbowo.
Data ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan aksi pelayanan yang tepat sebagai upaya mendekatkan barang bantuan ke lokasi bencana. Kepala Posko PMI Pusat Masfuri menambahkan, acara di Labuan Bajo ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan tahap ke lima yang diselenggarakan Markas PMI Pusat. "Setelah sebelumnya telah dilaksakan kegiatan serupa dibeberapa wilayah regional yaitu regional Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan regional Bali yang meliputi Bali, NTT, dan NTB," kata dia.
Dia mengatakan, rangkaian terakhir sebagai penutup akan dilaksanakan di wilayah regional Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Acara ini diikuti sejumlah perwakilan peserta dari berbagai wilayah dan juga hadir sebagai sebagai peninjau dari berbagai perwakilan negara sahabat. Di antaranya Palang Merah Swiss, Palang Merah Amerika, Palang Merah New Zealand, Palang Merah Denmark, Palang Merah Timur leste, dan Palang Merah Myanmar dan perwakilan dari IFRC zone Asia pacific, serta dari New Zealand Embassy.