Selasa 10 Jul 2018 01:08 WIB

Pengamat: Tim Transisi untuk Realisasikan Janji Emil

Keberadaan tim transisi untuk sinkronisasi program Pemprov Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menggelar konferensi pers, di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menggelar konferensi pers, di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Langkah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang akan membuat tim transisi dinilai sudah tepat. Sebab, keberadaan tim ini sangat penting untuk sinkronisasi program Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai saat ini.

Menurut pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf, tim transisi sangat diperlukan agar janji dan program pemangunan Ridwan-Uu bisa segera terealisasi. "Ini penting, karena dari sekian banyak program, harus dibuat kejelasannya, agar efektif," ujar Asep kepada wartawan, Senin (9/7).

Namun, Asep berpesan penyusunan tim transisi ini harus dilakukan bersama-sama antara gubernur dengan wakil gubernur terpilih. Selain wujud harmonisasi di antara keduanya, hal tersebut penting agar seluruh janji kampanye yang disampaikan bisa terwujud.

"Itu satu paket. Jangan one man show, jangan single fighter. Wakil juga harus diajak bicara," katanya.

Sebab, Asep mengatakan, calon wakil gubernur pun turut menyampaikan janji dan program pembangunan saat kampanye kemarin. "Jangan sampai nanti masyarakat menagih janji wakil gubernur karena tidak diakomodir," katanya.

Karena itu, Asep mengimbau calon wakil gubernur Jawa Barat terpilih, Uu Ruzhanul Ulum agar lebih aktif dalam menyampaikan gagasan kepada Ridwan Kamil. "Karena Pak Uu juga sudah memberikan janji-janji. Janji-janji itu harus dibahas dan disampaikan ke dinas-dinas," katanya.

Idealnya, kata Asep, tim transisi ini diisi oleh pihak-pihak yang merumuskan janji dan visi misi pasangan Ridwan-Uu. Sebagai orang dekat dan pakar yang memahami betul kepemimpinan Ridwan-Uu, mereka wajib masuk ke dalam tim tersebut.

"Timsesnya harus masuk. Karena di awal mereka yang menelaah, meneliti. Jadi tahu mana yang perlu diselaraskan dengan program pemprov saat ini, mereka yang tahu filosofi kenapa program ini muncul," katanya.

Selain itu, kata dia, Emil-Uu bisa memasukkan kalangan akademisi dan struktur di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Bisa Bappeda, atau Sekda," katanya.

Tim transisi ini, kata dia, berfungsi untuk mengkonfirmasi, mengklarifikasi, mengkoreksi, dan merekomendasi janji-janji kampanye yang akan direalisasikan. Konfirmasi kepada gubernur-wakil gubernur terpilih ini penting untuk memastikan tidak ada janji kampanye yang terlewat.

"Tidak ada satu pun yang diubah," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement