REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Joko Widodo mengaku sudah mengantongi nama calon wakil presiden (cawapres). Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pengumuman cawapres Jokowi tinggal menunggu lawan politiknya mengumumkan siapa capres dan cawapres yang diusung.
"Kita lihat dukungan dari partai lain, kan kita mesti lihat dukungan dari partai lain, bisa melihat untuk mengintip dulu dari pihak sana mencalonkan siapa," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Senin (9/7).
Hal senada juga diungkapkan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate. Menurutnya, yang dibutuhkan koalisi pendukung Jokowi saat ini adalah tokoh yang akan menjadi lawan politiknya di pilpres nanti.
"Yang dibutuhkan (Jokowi) adalah sandingannya. Ini kita tunggu dari sebelah dong, kasih sandingannya yang mana, itu adalah momentum perlu ada unsur surprise-nya," ujarnya.
Selain itu, ia juga menilai koalisi pendukung Jokowi lebih siap ketimbang kubu lawan. Pasalnya, dari segi koalisi, Johnny menyebut koalisi pendukung Jokowi sudah rampung. Kemudian dari capres, tokoh yang diusung sudah jelas. Sedangkan, dari segi cawapres sudah tinggal diumumkan.
"Kita sudah punya, tinggal diumumkan, mudah-mudahan di (kubu) sebelah dari daftar panjang menjadi daftar pendek," katanya.
Terakhir dari segi program, program Jokowi dinilai sudah lebih dikenal oleh publik, bahkan kubu seberang, ungkap Johnny, juga sudah mengkritisi dengan baik untuk kemudian bisa menjadi bahan evaluasi mereka.
Sementara itu, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy juga mengiyakan terkait pengumuman cawapres yang menunggu pihak lawan menentukan formasi final. Ia menilai dari pihak oposisi masih terlihat kebingungan menentukan siapa capres dan cawapres yang definitif.
"Memang masih sangat cair peta di sana karena masing-masing parpol yang belum menentukan sikap punya champion-champion-nya untuk bisa dijadikan sebagai capres atau cawapres," ujarnya.