Senin 09 Jul 2018 16:02 WIB

Golkar tak Mau Menebak-nebak Soal Cawapres Jokowi

Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal siapa yang akan jadi cawapres.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Foto: Humas DPR RI
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo siapapun nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyusul pernyataan Jokowi yang menyebut sudah mengantongi satu cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2019.

"Ya kita tunggu penjelasan dari Pak Presiden saja soal cawapres yang ada dalam kantong pesiden. Jadi kita serahkan saja," ujar Ace Hasan Syadzily di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/7).

Bahkan, nama cawapres tersebut disebut berasal dari non parpol dan sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat bertemu di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (8/7).

"Kita tidak bisa menebak-nebak. Kita tunggu penjelasan resmi dari Pak Presiden," ujar Ace.

Meski begitu, partainya kata Ace, tetap berharap  Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi pilihan Jokowi sebagai cawapres. "Tentu Golkar menginginkan Ketum kami jadi salah satu nama yang disebut sebagai cawapres tersebut. Karena kita membutuhkan pemulihan ekonomi dan figur yang kuat secara kompetensi di situ," ujar Ace.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menilai figur dari parpol politik juga dinilai dibutuhkan. Namun Ace enggan berandai-andai saat ditanyai sikap Golkar jika nantinya Jokowi tak memilih Airlangga ataupun tokoh dari parpol menjadi cawapresnya.

"Makanya kita tunggu penjelasan resmi Pak Presiden. Jadi kita tidak bisa berandai-andai soal siapa cawapres," ujarnya.

Ace menambahkan, sejauh ini keputusan mendukung Jokowi merupakan hasil dari Rapimnas Partai Golkar dan kembali dikukuhkan Musyawarah Nasional (Munas). "Keputusan mendukung Jokowi adalah keputusan yang sudah resmi dari partai tapi soal cawapres kita tunggu penjelasan resmi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement