Senin 09 Jul 2018 15:02 WIB

Ferry: Sulit Bagi Gerindra untuk Usung Anies Jadi Capres

Gerindra tetap pada komitmen untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono.
Foto: dok. Istimewa
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, partainya sulit untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Ferry menegaskan, kader Gerindra telah berkomitmen untuk tetap mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Sulit bagi Anies untuk maju sebagai capres. Memang sekarang ada animo dan dinamika di masyarakat ingin Anies maju. Tapi kami sudah bertekad mendukung Pak Prabowo maju sebagai capres di Pilpres 2019," ujarnya, Senin (9/7).

Ferry juga menganggap mendorong Anies untuk maju sebagai capres menggantikan Prabowo masih sekadar wacana yang berkembang. Namun untuk posisi sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo, Ferry mengatakan, Anies memiliki peluang. Hanya saja hal itu akan ditentukan oleh Prabowo Subianto sendiri. Karena Prabowo yang memiliki kebijaksanaan apakah Anies bisa menjadi calon wakil presiden, bukan calon presiden.

"Pak Prabowo punya kebijaksanaan apakah Anies bisa maju ke Pilpres 2019 atau tetap jadi kepala daerah di Jakarta. Tentu Partai Gerindra akan mengikuti kebijaksanaan yang dibuat Prabowo," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Bahkan Dasco menegaskan bahwa Anies Baswedan tidak memiliki peluang untuk menggeser Prabowo sebagai capres yang diusung oleh Partai Gerindra. Setidaknya ada dua alasan Partai Gerindra tetap mengusung Prabowo bukan Anies Baswedan.

"Pertama, dukungan tersebut merupakan mandat resmi dari seluruh kader Gerindra semua tingkatan yg disampaikan pada Rapimnas bulan April lalu secara bulat dan tegas," jelas dasco.

Kemudian alasan kedua, kata Dasco, saat ini penantang Joko Widodo terkuat adalah Prabowo. Hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jawa Tengah, dan Jawa Barat, suara pasangan calon yang didukung Partai Gerindra meroket adalah gambaran betapa besarnya dukungan masyarakat pada Prabowo. "Sehingga secara realistis tidak ada lawan lain yang setangguh Pak Prabowo," ujarnya.

Lanjut Dasco, adapun berita di media massa yang menyebutkan Prabowo bersedia mendukung Anies, hanya bentuk kerendah-hatian Prabowo. Kata Dasco, Prabowo saat ini tengah mempertimbangkan secara matang Anies serta sejumlah nama lainnya untuk menjadi cawapres. Gerindra, menurutnya, membuka pintu, terutama kepada generasi muda untuk menjadi cawapresnya. Intinya, Dasco menjelaskan, Prabowo ingin adanya perbaikan di negeri ini.

Baca juga: Giliran PKS Sebut Parpol Koalisi Setuju Anies Jadi Capres

Sebelumnya, Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Alynudin menyatakan, partai koalisi menyetujui jika Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2019, bukan sebagai calon wakil presiden. Suhud mengatakan perlu figur baru untuk melawan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pejawat.

"Wacana Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kecil kemungkinan terealisasi, partai koalisi lebih setuju untuk mengusung Anies sebagai capres bukan cawapres. Pengorbanan umat dan rakyat jakarta terlalu besar jika Anies hanya cawapres," ujar Suhud dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (8/7).

Suhud mengatakan bahwa PKS sendiri telah mengusulkan pasangan Anies-Ahmad Heryawan sebagai opsi yang sangat menjanjikan sebagai pasangan untuk melawan petahana. "Anies-Aher pasangan yang sangat ideal. Keduanya muda, kepala daerah berprestasi, kompeten, pintar dan religius," ujarnya.

Menurutnya, Pilpres 2019 membutuhkan figur baru untuk "melawan" Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement