Senin 09 Jul 2018 00:10 WIB

Pengamat: AHY Sosok Paling Pas Jadi Cawapres Prabowo

AHY memilih segmen pemilih yang dapat menaikkan elektabilitas Prabowo.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bayu Hermawan
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Foto: dok. Pribadi
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai tepat mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurutnya AHY memilih segmen pemilih yang dapat menaikkan elektabilitas Prabowo, dan meningkatkan potensi menang di Pilpres 2019.

"Lebih memungkinkan dengan AHY dibandingkan Prabowo dengan tokoh lain. AHY kan adalah tokoh muda potensial dan dan punya basis suara, kader partai juga," ujar Pangi kepada Republika.co.id, Ahad (8/7).

Sosok AHY yang dikenal sebagai pemimpin muda yang sukses di karir militer dinilai dapat menarik segmen pemilih anak muda milenial. Selain itu AHY juga diketahui berprestasi dalam pendidikannya. Hal ini tentunya sangat positif bagi Prabowo. Untuk mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, kata Pangi, tentunya diperlukan sosok baru yang menggairahkan publik dan bisa dijual.

Apabila Prabowo menggandeng kader PKS yaitu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Hermawan (Aher), maka elektabilitas tidak akan naik karena ceruk segmen pemilihnya sama, di Jawa Barat dan sama-sama pemilih kanan. Dibandingkan kader- kader PKS dan PAN, sosok AHY masuk ke dalam kategori tersebut.

"Kalau pemilih AHY tentu nasionalis. AHY punya mesin partai Demokrat, dia anak muda yang good looking juga. Serta punya prestasi dan jam terbang cukup bagus (kepemimpinan)," tambahnya.

Pasangan militer dengan militer pun sudah tidak relevan lagi. Karena Prabowo dan AHY sama-sama sama sudah pensiun dari militer. Namun dengan memilih AHY sebagai cawapres, maka kemungkinan besar PAN dan PKS tidak akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Kendati begitu hal yang terpenting, kata Pangi, Prabowo harus dengan tepat memilih pendamping yang akan membantunya menang di Pilpres 2019. "Untuk mampu menyalip elektabilitas Jokowi atau menjadi lawan tanding sebanding dengan Jokowi tidak gampang. Karena banyak faktor kuat untuk Pak Jokowi, infrastruktur kuat, logistik cukup kuat, mesin partai banyak sekali, dan dia koalisi sangat gemuk," kata Pangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement