REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai mampu mendongkrak pemilih kaum milenial. Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyebut AHY memiliki ciri-ciri kaum milenial yang akan mendominasi sebanyak 40 persen pemilih di kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
"Ciri-ciri generasi milenial itu well informed, terbiasa dengan teknologi, kritis, rasional dan trendi. Dan ciri-ciri ini ada pada diri AHY. Jadi AHY menurut saya cukup merepresetasikan kaum milenial," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, Ahad (7/8).
Emrus mengatakan, putra Presiden RI ke-6, Agus Harimurti Yudhoyono memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang tinggi sebagai calon wakil presiden 2019. AHY pun dinilai layak menjadi wakil Prabowo Subianto, namun juga layak bila disandingkan dengan pejawat, yakni Joko Widodo (Jokowi).
Namun Emrus tak sependapat dengan ide bahwa AHY merupakan orang yang populer sebagai selebritis, bukan sebagai politikus. Emrus menilai, semua orang bisa menjadi pemimpin selama orang itu memiliki kapabilitas dan kemampuan. Sehingga tak harus seorang politikus
Selain itu, menurut Emrus, AHY juga merupakan sosok yang berprestasi yang didapatkan tanpa ada hubungannya dengan ayahnya, SBY, yang pernah menjabat sebagai presiden Indonesia selama dua periode. Selain lulusan terbaik dari Akademi Militer, AHY merupakan seorang Master of Public Administration dari John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
"Jadi kalau ada yang bilang AHY hanya membawa nama besar SBY, saya kira itu suatu kesimpulan yang prematur karena hanya berbasis opini. Comment sense atau akal sehat bisa menyesatkan jika tidak disertai dengan data," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menilai AHY merupakan sosok yang bisa disandingkan dengan siapapun. AHY dinilai layak karena memiliki pemilih milenial sehingga memiliki nilai jual.
"Dari votting behavior, orang akan memilih ketika dia homogen dengan seorang sosok. Bukankah AHY itu representasi dari kaum milenial. Kaum milenial homogen atau melekat dengan ciri-ciri yang ada pada AHY, sehingga ini nilai jual. Siapapun pasangannya," jelasnya.