Ahad 08 Jul 2018 17:25 WIB

Gerindra Masih Kaji Rencana Gugatan Pilkada Jateng

Tim pemenangan Sudirman-Ida masih mengkaji dugaan kecurangan di pilkada Jateng.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Andre Rosiade
Foto: Facebook
Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan, belum bisa dipastikan kapan tim pemenangan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wagub Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said-Ida Fauziyah, melayangkan gugatan terkait adanya indikasi kecurangan di pilkada Jateng. Andre mengatakan, tim masih mengkaji dugaan kejanggalan tersebut.

"Yang pasti lagi dikaji, bahwasanya semuanya lagi dikaji oleh tim pemenangan kapan dan waktunya itu tergantung tim pemenangan," kata Andre saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/7).

Andre mengungkapkan, dugaan kecurangan yang dirasa paling dirasakan adalah persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Selain itu adanya intimidasi juga dirasakan baik oleh Sudirman Said sendiri maupun tim suksesnya. Andre meyakini bahwa tim pemenangan SS - Ida sudah memperhitungkan secara matang terkait gugatan tersebut,  sehingga ia meyakini gugatan yang dilakukan tim SS - Ida bisa berhasil.

Baca juga: Prabowo: Ada Indikasi Kejanggalan dalam Pilgub Jateng

Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada indikasi kejanggalan dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah, 27 Juni lalu. Indikasi kejanggalan tersebut yakni ditemukannya sekitar 3,7 juta nama daftar pemilih tetap (DPT) yang meragukan.

Hal itu disampaikan Prabowo usai mendapat laporan dari Calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Gerindra, PKB, PAN, PKS Sudirman Said, pada Jumat (6/7) malam lalu.

"Kita prihatin karena ada indikasi kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan tersebut. Ternyata kita menemukan daftar pemilih tetap (DPT) ada 3 juta nama lebih, kalau tidak salah mendekati 3,7 juta nama yg meragukan," ujar Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Kebayoran Baru.

Menurutnya, jumlah 3 juta lebih pemilih tersebut dinilai mempengaruhi jalannya pemilihan mengingat jumlah tersebut lebih dari 10 persen suara total pemilih di Jawa Tengah sebanyak 27 juta.

"Lebih dari 10 persen nama yang diragukan ini menurut kami sangat mengkhawatirkan ya, sangat mengkhawatirkan demokrasi. Jawa Tengah adalah provinsi yang sangat besar, Sehingga nanti ada yang bertanya untuk apa kita ikut serta dalam proses yang sudah diatur seperti ini," kata Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement