REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak membantah partainya melirik Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu cawapres yang akan mendampinginya. Itu didasari pertimbangan untuk mencari sosok yang mewakili pemilih dari generasi muda.
"Kenapa saya mengatakan kita pun melirik saudara AHY, masalahnya adalah bahwa bagian dari pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali. Jadi kalau antara pemilih dan calon di atas itu hubungan emosionalnya terlalu jauh ini tidak baik juga," ujar Prabowo saat diwawancarai wartawan di Kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Namun untuk kepastian nama cawapresnya, Prabowo mengatakan masih harus digodok dengan partai politik mitra koalisi Gerindra yakni PAN dan PKS. Sementara nama AHY yang mengemuka usai pertemuan Prabowo dengan perwakilan Partai Demokrat Syarief Hasan, Kamis (5/7) semalam, menurut Prabowo pertemuan itu masih dalam penjajakan. Sehingga aspirasi tentunya masih harus dibicarakan dengan mitra koalisi partai.
"Saya sampaikan ke Pak Syarief Hasan kita tidak ada masalah, kita welcome tapi saya ingin, karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti kita harus perlu ada konsensus, karena kita ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," ujar Prabowo.
Prabowo melanjutkan, tak hanya AHY, nama-nama lainnya yang muncul seperti Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan juga digadang gadang dimajukan di Pilpres juga turut jadi pertimbangan untuk cawapres. Sama dengan AHY, Anies adalah tokoh muda yang juga dipandang memiliki kapabilitas.
"Makanya saya ingin mencari seperti Pak Anies juga di bawah saya, cukup jauh usianya. Saya juga waktu itu terus terang saja melirik Pak Sandiaga Uno. Sehingga terwakili semangat generasi muda," ujar Prabowo.
Namun demikian, Prabowo kembali menegaskan semua nama tersebut akan dirundingkan oleh mitra koalisi dan akan diputus secara musyawarah.
"Itulah namanya demokrasi, negosiasi, musyawarah mufakat. Nggakak bisa, kemarin katanya ada nama di kantong saya. nggak ada itu, musyawarah. Kita bicara, ya kita cari yang terbaik saya apapun demi kepentingan bangsa dan negara kita akan membuka pintu," ujar Prabowo.