Sabtu 07 Jul 2018 02:13 WIB

Anies tak akan Serahkan Hadiah Tongkat Kepala Harimau ke KPK

Anies mendapat hadiah dari kepala suku Afrika yang baru masuk Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan hadiah tongkat dari kepala suku Afrika yang baru saja masuk Islam, Toyigbe Zola alias Muhammad Harun. Tongkat berkepala harimau itu diberikan Toyigbe saat Anies menutup acara Pertemuan Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7).

Anies menyatakan, hadiah tongkat itu tidak akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lantaran pemberian itu bukan atas nama pribadi. Menurut dia, tongkat berwarna emas itu nantinya akan dipajang di Gedung Balai Kota DKI sebagai simbol persahabatan antara Jakarta dan Afrika.

"Kalau buat Anies, saya laporkan. Kalau ini buat gubernur, kalau buat gubernur ini jadi inventaris Pemprov," kata Anies.

Anies memgatakan, bahwa tongkat itu sebagai simbol pemimpin yang ditaati dan diikuti oleh rakyatnya. Menurut dia, tongkat itu juga tidak dipegang oleh pemiliknya, melainkan digantingkan di pundaknya.

"Beliau katakan bahwa harimau di situ itu tanda yang dibawa pemimpin yang ditaati , pemimpin yang diikuti, pemimpin yang rakyatnya selalu melaksanakan," ujar Anies saat diwawancara di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7).

Saat pertama menerimanya, Anies menyangka tongkat tersebut memiliki berat yang ringan, tapi ternyata tongkat tersebut cukup berat. Namun, Anies tidak mengetahui secara pasti nama dari tongkat tersebut.

"Jadi kalau dia bicara ini tanda dia ketua kepala dan ini berat. Coba anda pegang," ucap Anies.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Suku Afrika, Toyigbe Zola meghadiri acara pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (4/7). Dalam acara tersebut, Toyigbe diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalamannya pada salah satu sesi seminar bersama ulama dari Arab Saudi.

Toyigbe sebelumnya merupakan seorang kepala suku penyembah berhala di Kerajaan Benin, Afrika. Kemudian, Syekh Abu Bakar berpuluh-puluh tahun berdakwah di tengah penyembah berhala tersebut, namun Toyigbe belum juga mendapatkan hidayah. Hingga akhirnya, Toyigbe diislamkan oleh salah seorang ulama asal Arab Saudi, Syekh Khalid Al Hamudi.

Nama Toyigbe kemudian diganti dengan nama Harun Muhammad. Dia pun berterima kasih kepada Syekh Khalid yang telah mengislamkannya dan dia berjanji akan mendakwahkan Islam kepada kaumnya.

"Saya berjanji akan terus mendakwahkan Islam kepada kaumku," ujar Toyigbe saat menyampaikan testomoni dihadapan ratusan ulama dan dai se- Asia Tenggara di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (4/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement