Kamis 05 Jul 2018 14:23 WIB

Jalur Objek Wisata di Jatim Perlu Diperbaiki

Banyak objek wisata di Jawa Timur yang masih kurang tersentuh pembangunan pemerintah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.
Foto: Antara
Wisatawan memadati kawasan pasir berbisik Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur dari Fraksi PPP, Mahdi meminta pemerintah segera memperbaiki dan membangun infrastruktur objek wisata yang ada di wilayah tersebut. Sehingga, wisatawan, baik itu wisatawan lokal, domestik, maupun mancanegara bisa menikmati objek wisata di Jatim dengan nyaman. Mahdi berpendapat, banyak objek wisata di Jawa Timur yang masih kurang tersentuh pembangunan pemerintah.

Contohnya objek wisata di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo yang menjadi ikon baru di Jatim sebagai lokasi adventure. Ada pula wisata kebun teh yang ada sejak jaman belanda, serta situs kedaton, dan juga river tubing di Sungai Tiris, yang menurutnya masih kurang sentuhan.

"Sayang berbagai potensi wisata yang ada di Jatim khususnya didaerah-daerah ini belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Seperti kondisi infrastruktur atau akses menuju objek wisata yang belum memadai," ujar Mahdi di Surabaya, Kamis (5/7).

Mahdi berpendapat, masyarakat saat ini tidak lagi pada posisi konsumtif, yakni menghabiskan waktu dengan berbelanja di mall. Tetapi menurutnya masyarakat saat ini sudah mengarah ke wisata, khususnya wisata alam. Maka dari itu harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, terutama terkait infrastruktur akses ke wisata.

"Agar wisatawan lokal, domestik maupun wisatawan international tidak kesulitan dalam mengakses objek wisata di Jatim,” kata Mahdi.

Selain itu, pihaknya juga berharap  pemerintah bisa gencar mensosialisasikan objek wisata yang ada di Jawa Timur. Bahkan, jika perlu ada forum khusus untuk mensosialisasikan tempat wisata di jatim, sekaligus memberi pelatihan pada pengelola tempat wisata agar memiliki keahlian untuk semakin membesarkan dan mengelola objek wisata yang ada.

"Tentunya dengan ide-ide yang kreatif agar tempat wisata tersebut semakin menarik dan menjadi jujukan wisatawan,” ujar Mahdi.

Dia juga berharap, pemerintah bisa intens dalam mensosialisasikan agar masyarakat, khususnya masyarakat Jatim, tidak perlu ke luar wilayah untuk berwisata. Artinya mereka cukup berwisata di sekitar Jatim, dan sudah bisa merasakan berbagai petualangan dalam berwisata.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur mengungkapkan adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda pada Mei 2018. Penurunan yang terjadi sebesar 7,15 persen dibanding jumlah kunjungan wisman bulan sebelumnya di tahun yang sama.

"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur pada Mei 2018 hanya 24.429 kunjungan. Angka tersebut turun sebesar 7,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 26.309 kunjungan," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Selasa (3/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement