REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan, kekeringan mulai terdampak di sembilan dari sepuluh kabupaten/kota yang ada di NTB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja mengatakan, berdasarkan pantauan BPBD NTB, seluruh wilayah di Pulau Lombok seperti Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara, atau minus Kota Mataram, terdampak kekeringan. Sedangkan seluruh wilayah di Pulau Sumbawa, seperti Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima juga mengalami hal serupa.
"Kekeringan ini sudah mulai menampakan wujudnya. Dari sepuluh kabupaten/kota, sembilan (wilayah) sudah terdampak kekeringan, kecuali Kota Mataram," ujar Agung kepada Republika.co.id, di Mataram, NTB, Rabu (4/7).
Agung merinci, sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan berada di wilayah Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Jerowaru (Lombok bagian selatan); Kayangan dan Bayan (Lombok Utara); Sekotong Tengah, Kuripan, Banyu Urip (Lombok Barat); Keruak dan Sakra Timur (Lombok Timur); serta bagian pesisir selayan dan di Sumbawa Barat.
Dikatakan Agung, kekeringan yang terjadi saat ini di NTB belum bersifat merata. Jumlah kekeringan, kata dia, masih di bawah 100 desa, atau jauh lebih sedikit saat terjadi kekeringan pada tahun lalu yang berdampak terhadap sekira 380 desa se-NTB.
"Kekeringan mulai tampak sebenarnya dari puasa, sudah ada beberapa tempat (terdampak) waktu itu, kami minta BPBD kabupaten amankan pertama mushala yang kekurangan air. Kekeringan ini ada yang sifatnya terus menerus, dan ada juga yang sementara," kata dia.