REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate enggan melihat kebersamaan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ia juga berpendapat kedekatan JK-Anies bukan ancaman bagi pencalonan Presiden Joko Widodo, yang didukung oleh Partai Nasdem.
Johnny mengatakan, jika Anies maju sebagai capres harus ada partai politik yang mendukung. "Kalau belum calon gimana bisa menjadi ancaman. Nah kita tunggu siapa yang jadi calon," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).
Johnny menilai tidak ada yang perlu dipersoalkan kedekatan kedua pejabat tinggi negara tersebut. Ia menambahkan tidak ada yang salah dengan kebersamaan yang intens antara JK dan Anies.
"Ya bagus dong. Pak JK bawa Pak Anies sebagai Gubernur DKI kemana-mana. Karena keberhasilan Pak Jokowi juga ditentukan oleh keberhasilan gubernur-gubernur. Termasuk, gubernur Jakarta," ujar dia.
Baca Juga: JK Diperkirakan Jadi Penentu Pada Pilpres
Menurutnya, kebersamaan antara JK-Anies tersebut juga menunjukan relasi yang baik di dalam pemerintahan. Ia menilai sinergi kedua pihak memang dibutuhkan.
"Jangan sampai ada relasi antarhierarki negara ini buruk. Saya kira ini Pak JK membangun relasi yang bagus," kata Johnny.
Hari ini, JK menghadiri acara silaturahim dan halal bihalal Muhammadiyah bersama Anies mengenakan mobil dinas wakil presiden berpelat nomor RI 2. Kebersamaan JK dan Anies dalam mobil RI 2 bukanlah menjadi yang pertama.
Sebelumnya, Anies dan JK juga hadir bersamaan ke acara halal bihalal PBNU di kantor PBNU, Selasa (3/7) malam. Tak hanya itu, pada Jumat (28/6) lalu, Jusuf Kalla bahkan mengantar Anies ke Balai Kota Jakarta, usai bersama-sama hadir dalam rapat kordinasi persiapan Asian Games di kantor panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc).
Dengan demikian, keduanya telah duduk dalam satu mobil yang sama sebanyak tiga kali. Usai diantar itu, Anies mengklaim tak ada pembicaraan terkait pilpres atau persoalan politik lainnya secara spesifik.
Terlebih peristiwa itu terjadi secara spontan usai keduanya shalat Jumat di Masjid Al-Bina, Senayan. Ia mengaku hanya menyinggung soal pilkada serentak yang berjalan lancar dan damai.