Rabu 04 Jul 2018 03:30 WIB

Kapolda Metro Perintahkan Tembak Penjambret yang Melawan

Polda Metro Jaya menggelar operasi yang menyasar pelaku penjambretan dan begal.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menggelar Operasi Kewilayahan mulai Selasa (3/7), yang menyasar pelaku tindak pencurian dengan kekerasan di jalanan terutama penjambretan dan pembegalan. Polda Metro Jaya menegaskan akan memberi tindakan tegas terukur untuk pelaku kekerasan di jalanan, yang melawan petugas.

"Seandainya ada perlawanan, perintah Bapak Kapolda lakukan tindakan tegas dan terukur, ini enggak bisa ditawar-tawar. Kalau melakukan perlawanan kepada petugas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Selasa (3/7).

Seluruh jajaran polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya mulai melakukan razia di wilayah-wilayah yang dianggap rawan pelaku jambret dan begal, Selasa malam. Pelaksanaan operasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan jelang pelaksanaan Asian Games yang bakal digelar di Jakarta pada 18 Agustus 2018 mendatang.

Polda Metro Jaya akan mengerahkan seluruh jajarannya di polres-polres untuk melakukan operasi berkaitan dengan aksi penjambretan yang belakangan terjadi secara beruntun. Apalagi, dalam penjambretan tersebut memakan korban jiwa. Selain itu, kepolisian juga sudah memetakan titik-titik wilayah yang dianggap rawan, operasi ini bertujuan untuk antisipasi kejahatan jelang Asian Games 2018.

"Bapak Kapolda menyampaikan ada jajaran berkaitan kegiatan jambret dan begal akan dibuat Operasi Kewilayahan. Nanti di bawah Biro Ops yang akan mengendalikan, berlaku mulai nanti malam, perintahnya adalah melakukan penangkapan terhadap begal dan jambret," papar Argo.

Lebih lanjut Argo menjelaskan, pelaksanaan operasi ini akan dilakukan selama satu bulan dalam rentang waktu 24 jam. Saat ini, jajaran kepolisian tingkat polres, sedang mendata lokasi rawan aksi penjambretan di wilayah masing-masing. Nantinya, data lokasi rawan kejahatan itu akan diberikan kepada Biro Operasi Polds Metro Jaya.

"Ini bagian daripada polres-polres akan menyampaikan lokasinya (rawan jambret dan begal) ke Biro Ops. Kita lakukan operasi mandiri jambret dan begal," kata mantan Dirtahti Polda Kalimantan Timur itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement