REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan, Provinsi NTB mengalami inflasi sebesar 0,76 persen pada Juni 2018.

Kepala BPS Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,84 pada Mei 2018 menjadi 131,84 pada Juni 2018. 

"Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,59 persen," ujar Endang dalam jumpa pers di Aula Kantor BPS Provinsi NTB, Mataram, NTB, Senin (2/7).

Ia menyebutkan, dua kota di NTB, Kota Mataram dan Kota Bima sama-sama mengalami inflasi. Untuk Kota Mataram inflasi tercatat sebesar 0,75 persen, sementara Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,77 persen.

Endang menyampaikan inflasi sebesar 0,76 persen di NTB pada Juni 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,69 persen; Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 1,43 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,92 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,78 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,16 persen dan Kelompok Kesehatan sebesar 0,14 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar sebesar 0,1 persen.

"Lima komoditas yang mengalami inflasi terbesar pada Juni 2018 ini, antara lain Angkutan Udara, Kue Kering Berminyak, Daging Ayam Ras, Jeruk, dan Tenggiri," ucap Endang. Sedangkan lima komoditas yang mengalami deflasi terbesar antara lain Tomat Sayur, Bawang Merah, Bahan Bakar Rumah Tangga, Bawang Putih, dan Telur Ayam Ras.

Dia menambahkan, laju inflasi NTB tahun kalender Juni 2018 sebesar 1,51 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Juni 2017 sebesar 2,19 persen. Sedangkan laju inflasi tahun ke tahun Juni 2018 sebesar 3,02 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun ke tahun pada Juni 2017 sebesar 3,38 persen

Ikuti Whatsapp Channel Republika