REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said mengaku siap mengajukan gugatan jika terbukti adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub Jateng 2018. Namun, ketika ditanya terkait bentuk dugaan apa yang ia temui, Sudirman enggan mengungkapkan lebih lanjut.
"Tim advokasi masih mengkaji, dan kita masih menimbang-nimbang, karena gugatan ke MK kan ada syarat tertentu, jadi belum tentu kita tempuh, tetapi sekali lagi kita akan menunggu kajian dari tim advokasi kita," kata Sudirman di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (2/7).
Mantan menteri ESDM tersebut mengungkapkan salah satu bentuk pelanggaran yang mendasar adalah terkait persoalan jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Namun, dirinya belum bisa menyimpulkan apakah hal tersebut termasuk ke dalam pelanggaran secara hukum.
"Pada waktunya akan kita sampaikan," ujarnya.
Menanggapi kekalahannya dari pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis dari beberapa lembaga surve, ia mengaku menghormati hasil tersebut. Namun, ia tetap menunggu dari hasil rekapitulasi resmi yang dilakukan oleh KPU.
"Kita tunggu hasil KPU, dan hasil apa pun kita hormati. Tapi ada catatan-catatan tentu kita berikan, bila nanti diperlukan pengaduan atau gugatan ya kita lakukan, tapi pada minggu depan kita fokus perhitungan suara," tuturnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyarankan agar tim sukses Sudirman Said-Ida Fauziyah segera melapor ke kepolisian, jika benar mendapatkan ancaman teror. Ganjar mengaku belum mendapatkan informasi terkait ancaman yang diterima tim sukses pesaingnya itu.
"Ya mbok segera dilaporkan saja ke polisi, segera dilaporkan," kata Ganjar, seusai acara Halalbihalal Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), di Wisma Kagama, Yogyakarta, Ahad (1/7) malam.
Ganjar mengaku belum mendapatkan informasi jelas ihwal peristiwa penodongan tim sukses (timses) Sudirman Said. Namun demikian, ia berharap agar informasi itu dapat diperjelas dan segera dilaporkan oleh pihak Sudirman ke kepolisian. "Kalau kamu ditodongnya hari ini kamu lapornya minggu depan, bulan depan atau sekarang. Kaya gitu aja," kata Ganjar kepada wartawan.