Senin 02 Jul 2018 05:19 WIB

Peta Koalisi Capres tak Banyak Berubah

Partai akan punya kalkulasi capres yang cenderung tidak sesuai hasil pilkada.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menilai peta koalisi pendukung calon presiden (capres) tidak akan banyak berubah setelah Pilkada Serentak 2018 lalu. Partai yang menyatakan bagian dari pemerintah dan oposisi akan punya kalkulasi capres yang cenderung tidak sesuai hasil pilkada.

“Mengabaikan hasil pilkada jelas bukan sesuatu yang bijak, tetapi menjadikan hasil pilkada sebagai tolak ukur yang final, saya kira juga sama tidak bijaknya,” kata Firman kepada wartawan, Ahad (1/7).

Partai seperti Nasdem dan PAN yang kandidat kepala daerahnya banyak meraih kemenangan tetap membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat capres 20 persen kursi di parlemen. Selain itu, ia tidak melihat Nasdem akan membuat poros baru, karena akan tetap ke Jokowi. 

Sedangkan PAN walaupun sempat memunculkan wacana Amien Rais capres tetap membutuhkan koalisi. Termasuk jika Demokrat yang akan membuat poros ketiga membutuhkan koalisi untuk melengkapi syarat 20 persen.

“Apakah dari pilkada kemarin mudah membuat PKS dan Gerindra berputus asa dan berpisah. Saya kira itu tidak mungkin semudah itu," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement