REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat menyayangkan angka golput di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat, Rabu (27/6) masih tinggi. Berdasarkan data daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.158.565 warga. Hanya 902.040 yang menyalurkan hak pilihnya. Sedangkan 256.525 warga tidak mencoblos alias golput.
Data tersebut diperoleh dari situs www.infopemilu.kpu.go.id. Sementara itu, suara yang masuk sendiri sudah mencapai 100 persen dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 76,99 persen.
Ketua KPU Bandung Barat, Iing Nurdin menyayangkan angka golput di Pilkada KBB yang tinggi. Meski begitu, dirinya mengungkapkan jumlah tersebut terbilang wajar jika dibandingkan dengan jumlah golput pada pemilihan kepala daerah sebelumnya.
"Saya pikir wajar. Ini lebih rendah dibandingkan pemilu lalu dengan tingkat golput tinggi," ujarnya, Jumat (29/6). Katanya, ratusan ribu warga yang tak mencoblos disebabkan mereka kebanyakan bekerja di luar KBB.
Menurutnya, hasil kesimpulan itu diperoleh setelah pihaknya melaksanakan evaluasi sederhana dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Bandung Barat. "Masyarakat banyak yang bekerja di luar Bandung Barat," katanya.
Ia menambahkan, hasil sementara penghitungan cepat KPU menunjukan pasangan Aa Umbara-Hengki Kurniawan (Akur) unggul dengan raihan suara 419.225 atau 48,45 persen.
Urutan kedua ditempati pasangan Doddy Imron Cholid-Pupu Sari Rohayati (Kado) dengan raihan 250.355 suara atau 28,93 persen. Posisi buncit ditempati pasangan Elin Suharliah-Maman S Sunjaya (Emas) dengan total 195.763 suara atau 22,62 persen.
Total suara yang masuk sebanyak 902.040 pemilih. Suara sah mencapai 864.440, sedangkan suara sah sebanyak 37.300.